CEGAH BANJIR DI TIMUR
SURABAYA, Jawa Pos – Persiapan Pemkot Surabaya untuk menghadapi musim hujan tahun ini mendekati tahap akhir. Salah satunya, menambah pompa di Rumah Pompa Kalisari. Dinas pekerjaan umum bina marga dan pematusan (DPUBMP) menargetkan, sebelum akhir November tambahan pompa untuk menyedot air tersebut sudah bisa difungsikan.
Rumah pompa di Kecamatan Mulyorejo itu akan membantu pembuangan air ke saluran afvoer yang menuju laut. Kemarin (6/11) ekskavator milik DPUBMP masih menuntaskan pemasangan kolom beton. Rumah pompa itu memang diperlebar. Dari 10 meter menjadi 15 meter. Pelebaran tersebut dilakukan karena ada penambahan instalasi pompa.
Progres pengerjaan pompa itu sudah mencapai 80 persen. Ditargetkan pada akhir November pompa bisa digunakan sehingga bisa membantu fungsi penyedotan supaya lebih maksimal.
Pelebaran tersebut sempat membuat tujuh bangunan liar (bangli) di lokasi itu dibongkar. Area pelebaran saluran yang menjadi aset pemkot digunakan untuk pemukiman ilegal. Namun, kini area sudah bersih. Warga yang sebagian besar tidak ber-KTP Surabaya tersebut sudah pindah.
Koordinator Rayon Gubeng DPUBMP Bambang Yulianto mengatakan, dampak pelebaran saluran itu akan dirasakan kawasan Mulyorejo dan Mulyosari.
Penambahan Kapasitas Rumah Pompa di Wilayah Surabaya Timur
Titik penambahan: rumah pompa
Kapasitas penambahan: meter kubik per detik
Air dari dua kawasan tersebut mengalir ke saluran Kalisari. ”Setelah itu bisa langsung dibuang ke saluran afvoer yang menuju pantai timur Surabaya (pamurbaya),” ujarnya.
Tahun ini memang banyak dilakukan penambahan kapasitas pompa. Di Rayon Gubeng saja, ada enam rumah pompa yang ditingkatkan kemampuan menye
Penambahan genset: rumah pompa
Pembangunan rumah pompa baru: rumah pompa dotnya. ”Selain itu, ada lima rumah pompa yang ditambah gensetnya,” jelas Bambang.
Di Surabaya Timur yang masuk Rayon Jambangan juga dilakukan langkah masif untuk mengatasi genangan. Misalnya, Barata Jaya, Pandugo, dan Keputih Tegal sudah bisa dianggap tidak berpotensi genangan.
Koordinator Rayon Jambangan
Bagus Putra Ardianto mengatakan, area itu terbebas dari genangan karena banyak faktor. Di antaranya, dibongkarnya bangli dan pembuatan saluran tepi. ”Seperti di Kali Jagir sisi Barata Jaya bangli sudah tidak ada. Di sana juga dibangun saluran tepi,” ujarnya.
Ada juga penambahan rumah pompa untuk meningkatkan aliran air. Saluran selebar 1–2 meter ditambah pompa agar aliran air bisa lebih cepat. Dengan begitu, air di perkampungan bisa lebih cepat lari ke saluran.
Bagus mengatakan, pembuatan boezem di beberapa titik juga memberikan dampak. Misalnya, di Keputih ada boezem yang sudah bisa menampung air dari perkampungan. ”Boezem tersebut terhubung dengan rumah pompa,” jelasnya.