Launching Terpusat di Gang VI
Wisata Heritage Lawang Seketeng
SURABAYA, Jawa Pos – Persiapan pembukaan wisata Lawang Seketeng terus dikebut. Penataan sentra kuliner dan titik destinasi mulai dilakukan kemarin (6/11). Wisata kampung lawas tersebut rencananya dibuka tiga hari lagi.
Ketua Pokdarwis Lawang Seketeng Moch. Machmud Arifin mengatakan, penataan kuliner akan difokuskan di Gang VI. Area tersebut juga menjadi lokasi launching wisata kampung di Kelurahan Peneleh itu. ”Kemarin sudah dilakukan penataan meja,” jelasnya. Di lokasi tersebut ada beberapa lapak kuliner. Antara lain, sate manggul, rujak topak, dan martabak.
Terkait dengan persiapan wisata heritage, Machmud menjelaskan bahwa kini anggotanya terus berkoordinasi dengan berbagai komunitas yang mendukung pengembangan wisata berbasis warga tersebut. Rencananya, wisatawan dikenai tarif tiket masuk. ”Nanti pemasukan dikelola dan dibagi,” ucapnya.
Sementara itu, penggerak wisata kampung lawas Maspati Sabar Swastono mengaku sudah mendengar kabar pembukaan wisata Lawang Seketeng. Dia menyarankan agar RT dan RW bergerak aktif untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan wisata tersebut. ”Kalau RT atau RW-nya tidak jalan, pengembangan wisata akan susah dilakukan,” ungkap Ketua RW 8 Kampung Maspati itu.
Selain itu, kunci lain agar wisata kampung berjalan adalah harus dikelola secara profesional.
Setiap ada kunjungan di Maspati, kata Sabar, warga yang berperan dalam persiapan akan diberi upah sesuai dengan kesepakatan. Semua harus merasakan untung dari perkembangan pariwisata. Saat ini setiap bulan selalu ada wisatawan yang datang ke kampung Maspati. Baik perorangan maupun rombongan. Semua dikenai tarif tiket masuk. ’’Sebulan bisa dapat Rp 60 juta,’’ katanya.
Selain itu, harus ada inovasi. Setiap tahun, paling tidak ada berbagai tema berbeda yang diusung. Dengan begitu, wisatawan yang datang berkunjung tidak bosan. ”Yang juga paling penting adalah kebersihan,’’ tuturnya.