Asah Jiwa Kewirausahaan, Ajarkan Ilmu secara Fun
Jas merah. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Begitulah penggalan adagium Soekarno jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang besar. Sebab, meneladani perjuangan masa lalu adalah sumber semangat untuk menghias masa depan.
A1 Epic, Cara PPPK Petra Teladani Perjuangan Para Pahlawan
MENYAMBUT Hari Pahlawan, Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen (PPPK) Petra kemarin (8/11) menghelat A1 Epic, yakni SMA 1 Extraordinary Olympics. Kegiatan tahunan yang kali ini dilaksanakan di SMA Kristen Petra 1, didukung SMP Kristen Petra 1 serta SD Kristen Petra 10 dan 11 tersebut bertajuk My Hero.
A1 Epic meliputi lomba tingkat SD dan SMP untuk umum, yaitu English competition, olimpiade matematika, vokal solo, serta menggambar poster. Tidak hanya lomba, dalam acara yang berlangsung mulai pukul 06.30 tersebut juga terdapat pameran karya seni, science exhibition, Mandarin corner, live music, dan bazar murah.
Semua siswa terlihat antusias mengikuti rangkaian acara. Sebab, yang datang tidak cuma siswa SMA Kristen Petra 1, tetapi juga SMP Kristen Petra 1 serta SD Kristen Petra 10 dan 11. Ada ribuan orang yang terdiri atas umum yang mengikuti lomba, siswa, para guru, karyawan, dan orang tua siswa.
”Pada dasarnya ajang ini juga bagaimana dari jenjang SD hingga SMA bisa menciptakan kolaborasi,” tutur Kepala SD Kristen Petra 10 Theresia Adriana SSi MM.
Kepala SMA Kristen Petra 1 Elisabeth Dian Pujilestari SPd MM menjelaskan bahwa ajang tersebut merupakan salah satu cara agar para siswa bisa menemukan sekaligus mengidolakan sosok pahlawan. Selain pahlawan perjuangan masa lalu, mungkin saja mereka menemukan pahlawan masa kini.
”Bisa saja pahlawan saat ini bagi siswa adalah ibu dan ayahnya atau bahkan temannya karena pahlawan itu kan orang yang berkontribusi positif dalam hal apa pun, jujur, bertanggung jawab, dan selalu berjuang,” terangnya.
Lomba yang diadakan kemarin memiliki makna penting. Semua peserta lomba harus berjuang menunjukkan kemampuan terbaiknya agar bisa meraih apa yang diinginkan, yakni meraih juara.
Sementara para peserta lomba berlaga, di sudut lain sekolah ada science exhibition. Dalam ekshibisi itu, pengunjung bisa menyaksikan berbagai eksperimen seru yang dilakukan para siswa SMA Kristen Petra 1.
Misalnya, uji perbedaan warna nyala api jika diberi senyawa kimia tertentu dan perubahan warna saat tes pH. Para siswa SMA Kristen Petra 1 menjelaskan kepada siswa SD dan SMP tentang eksperimen tersebut.
”Pembelajaran di Petra ini tidak melulu antarguru dan siswa. Tetapi, kakak-kakaknya pun ikut membimbing adik-adiknya,” ujar Wakil Direktur Pendidikan Petra Dra Hariati Santoso MPd MSi.
Di ruang lain, pengunjung bisa mengamati percobaan yang berbasis ilmu fisika, yakni menyalakan lampu dengan menggerakkan pedal. Saat lampu menyala, siswa-siswa yang menyaksikan tampak takjub.
Demo pembuatan batik dengan teknik celup diperagakan para siswa SD Kristen Petra 10 dan 11 di lobi utama. Tangan mereka terlihat lihai dalam berkreasi. Bahkan, beberapa karya mereka juga dibeli pengunjung.
”Anak-anak SD kami membuat makanan tradisional seperti klepon dan dijual juga di bazar,” kata Kepala SD Kristen Petra 11 F.M. Regina SPsi.
Yang sudah lelah berkeliling bisa beristirahat dan mengisi ulang tenaga dengan datang ke berbagai booth di area bazar. Booth-booth penjual makanan dan minuman diisi para siswa sendiri sebagai cara untuk mengasah jiwa kewirausahaan mereka.
”Selain bagaimana menjadi tangguh untuk terus bertekad menjadi wirausahawan, keuntungan atau laba yang didapat akan digunakan untuk charity karena kita sebagai manusia juga harus berbagi,” tutur Dian.
Hal tersebut ditegaskan Kepala SMP Kristen Petra 1 Yurui SPd MM. ”Misalnya, charity bisa dalam bentuk membantu teman-teman di panti asuhan,” cetusnya.
Pergelaran drama berjudul Deviant yang berdurasi sekitar dua jam menjadi penutup acara. Dirancang selama dua bulan, Deviant merupakan hasil kolaborasi para siswa SMA yang dinaungi PPPK Petra. Seluruh dialognya menggunakan bahasa Inggris. Konsep panggungnya fantastis dan futuristis.
Skenario yang ditulis siswa kelas XII SMA Kristen Petra 1, yaitu Patricia Chamora, Patricia Azalya, dan Aureleen Lee, berhasil memukau seluruh pengunjung. Yang unik, pengumuman pemenang lomba pun menjadi bagian dari kisah drama tersebut.