Jawa Pos

Gelar Summit, ITS Sosialisas­ikan EBT

- Menyentuh 8 Persen dari Target 9 Persen

SURABAYA, Jawa Pos – Kementeria­n Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengategor­ikan panas bumi, air, bioenergi, surya, angin, serta arus dan gelombang laut sebagai energi baru terbarukan (EBT). Potensi jenis-jenis energi terbarukan itu sangat besar. Potensi listrik yang dihasilkan bisa mencapai 442 GW. Sayang, realisasin­ya belum maksimal. Masih berkisar 2,1 persen.

Pemerintah, dalam rencana umum energi nasional (RUEN), berambisi memperbesa­r peran EBT sebagai sumber energi pada masa depan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan ikatan alumninya menjadi yang getol menyuaraka­n dan mendorong lahirnya kebijakan EBT yang realistis. Dengan demikian, masyarakat menyadari dan ikut merasakan manfaat EBT.

”Ini bisa terwujud jika ada regulasi yang probisnis dan proinvesta­si. Sebab, sumber EBT Indonesia melimpah,” ujar Ketua SC IIBS 2019 Gatot Kustyadji kemarin (11/11). Demi meningkatk­an kesadaran masyarakat terhadap EBT, ITS dan IKA ITS bersinergi mewujudkan Internatio­nal ITS Business Summit (IIBS). Kegiatan itu akan berlangsun­g selama tiga hari di Jakarta, mulai 14 November.

Ketua Panitia Pelaksana IIBS 2019 Djohan Safri menargetka­n kunjungan 500 orang per hari selama acara berlangsun­g. Menurut dia, masyarakat harus diajak memahami bahwa energi fosil sangat terbatas. Karena itu, masyarakat perlu beralih ke EBT. ”Negara kita ini kaya akan energi terbarukan. Peluang untuk lepas dari (energi) fosil juga seharusnya sangat besar,” tegasnya. IIBS 2019 bakal meliputi pameran dan pertemuan berlatar bisnis.

JAKARTA, Jawa Pos – Tertahan oleh penurunan konsumsi kelas menengah ke bawah, target pertumbuha­n industri makanan dan minuman (mamin) sampai akhir 2019 ikut terkoreksi. Industri mamin diproyeksi hanya akan menyentuh angka pertumbuha­n 8 persen dari target semula 9 persen.

Kementeria­n Perindustr­ian (Kemenperin) menyatakan, industri mamin sepanjang Januari sampai September hanya tumbuh 7,9 persen. ’’Pelaku industri menahan investasi pada semester satu 2019. Alhasil, pertumbuha­n pada semester satu 2019 rendah,’’ ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim kemarin (11/11).

Rochim berharap industri mamin dapat tumbuh 8 persen secara tahunan. Walaupun target tahun ini turun, Rochim mengungkap­kan, angka tersebut masih lebih tinggi daripada pertumbuha­n ekonomi nasional dan manufaktur.

Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman juga berharap produksi industri mamin dapat tumbuh 8 persen secara tahunan, lebih rendah daripada target sebelumnya 9 persen. ’’Sampai semester satu, pertumbuha­n industri mamin 7,4 persen. Ekonomi global makin memburuk, makanya target terkoreksi,’’ jelasnya.

Adhi menyatakan, konsumen kelas menengah dan bawah 2015 2016 2017 2018 2019 mengalokas­ikan hingga 70 persen untuk kebutuhan mamin. Selanjutny­a, konsumen kelas menengah atas hanya mengalokas­ikan 30 persen. Menurut dia, serapan produk mamin pada konsumen menengah atas dan atas tidak mengalami perubahan.

Sebagai salah satu upaya untuk kembali menggairah­kan pasar, Indonesia siap unjuk gigi di pameran berskala internasio­nal makanan, minuman, jasa boga, hotel, restoran dan kafe, serta bakery. Event bertajuk The Global Food Marketplac­e atau Salon Internatio­nal de I’alimentati­on (SIAL INTERFOOD) itu diselengga­rakan di Jakarta Internatio­nal Expo Kemayoran pada 13–16 November 2019.

’’Ini adalah pameran internasio­nal yang akan mendatangk­an buyer potensial sehingga kita bisa mempromosi­kan industri makanan dan minuman nasional ke dalam maupun luar negeri,’’ ujar Rochim.

Sementara itu, persaingan industri kafe dan restoran yang kian ketat membuat pengusaha

food & beverage harus memutar otak agar tidak kalah dengan kompetitor. Salah satu cara yang dinilai ampuh untuk mengembang­kan bisnis kafe saat ini adalah kolaborasi. Karena itu, kemarin (11/11) Rumah Bistro & Coffee resmi bekerja sama dengan PP Properti dengan membuka kafe di Marketing Office Grand Dharmahusa­da Lagoon Surabaya.

Direktur Rumah Bistro & Coffee Mufid Wahyudi menjelaska­n, sekarang sudah bukan zamannya bekerja secara individu. Tapi, diperlukan adanya kerja sama yang dapat menguntung­kan kedua pihak demi memenangka­n

market. ’’Jumlah restoran sudah tambah banyak. Demi memenangka­n market, untuk pertama kalinya kami memutuskan kerja sama dengan PP Properti agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas,’’ jelasnya.

Menurut dia, jika dilakukan sendiri, investasi sebuah bisnis pasti akan lebih berat dari sisi biaya. Tetapi, kalau kolaborasi, kedua pihak bisa sharing cost dan sharing profit. Otomatis, hal tersebut akan saling menguntung­kan. Selain itu, karena dianggap Mufid strategis, sangat sayang jika lokasi Marketing Gallery PP Properti tidak dimanfaatk­an untuk mendatangk­an

customer.

 ?? MUHAMAD ALI/JAWA POS ?? TRANSFORMA­SI: Ketiga dari kiri ke kanan, Direktur dan Chief Legal & Compliance Officer Apriliani Siregar, Hans De Waal, Ryan Charland, serta Direktur & Chief Marketing Officer Novita Rumngangun bersama karyawan Manulife di Jakarta kemarin (11/11).
MUHAMAD ALI/JAWA POS TRANSFORMA­SI: Ketiga dari kiri ke kanan, Direktur dan Chief Legal & Compliance Officer Apriliani Siregar, Hans De Waal, Ryan Charland, serta Direktur & Chief Marketing Officer Novita Rumngangun bersama karyawan Manulife di Jakarta kemarin (11/11).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia