Gelar Summit, ITS Sosialisasikan EBT
SURABAYA, Jawa Pos – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengategorikan panas bumi, air, bioenergi, surya, angin, serta arus dan gelombang laut sebagai energi baru terbarukan (EBT). Potensi jenis-jenis energi terbarukan itu sangat besar. Potensi listrik yang dihasilkan bisa mencapai 442 GW. Sayang, realisasinya belum maksimal. Masih berkisar 2,1 persen.
Pemerintah, dalam rencana umum energi nasional (RUEN), berambisi memperbesar peran EBT sebagai sumber energi pada masa depan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan ikatan alumninya menjadi yang getol menyuarakan dan mendorong lahirnya kebijakan EBT yang realistis. Dengan demikian, masyarakat menyadari dan ikut merasakan manfaat EBT.
”Ini bisa terwujud jika ada regulasi yang probisnis dan proinvestasi. Sebab, sumber EBT Indonesia melimpah,” ujar Ketua SC IIBS 2019 Gatot Kustyadji kemarin (11/11). Demi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap EBT, ITS dan IKA ITS bersinergi mewujudkan International ITS Business Summit (IIBS). Kegiatan itu akan berlangsung selama tiga hari di Jakarta, mulai 14 November.
Ketua Panitia Pelaksana IIBS 2019 Djohan Safri menargetkan kunjungan 500 orang per hari selama acara berlangsung. Menurut dia, masyarakat harus diajak memahami bahwa energi fosil sangat terbatas. Karena itu, masyarakat perlu beralih ke EBT. ”Negara kita ini kaya akan energi terbarukan. Peluang untuk lepas dari (energi) fosil juga seharusnya sangat besar,” tegasnya. IIBS 2019 bakal meliputi pameran dan pertemuan berlatar bisnis.
JAKARTA, Jawa Pos – Tertahan oleh penurunan konsumsi kelas menengah ke bawah, target pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) sampai akhir 2019 ikut terkoreksi. Industri mamin diproyeksi hanya akan menyentuh angka pertumbuhan 8 persen dari target semula 9 persen.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, industri mamin sepanjang Januari sampai September hanya tumbuh 7,9 persen. ’’Pelaku industri menahan investasi pada semester satu 2019. Alhasil, pertumbuhan pada semester satu 2019 rendah,’’ ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim kemarin (11/11).
Rochim berharap industri mamin dapat tumbuh 8 persen secara tahunan. Walaupun target tahun ini turun, Rochim mengungkapkan, angka tersebut masih lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional dan manufaktur.
Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman juga berharap produksi industri mamin dapat tumbuh 8 persen secara tahunan, lebih rendah daripada target sebelumnya 9 persen. ’’Sampai semester satu, pertumbuhan industri mamin 7,4 persen. Ekonomi global makin memburuk, makanya target terkoreksi,’’ jelasnya.
Adhi menyatakan, konsumen kelas menengah dan bawah 2015 2016 2017 2018 2019 mengalokasikan hingga 70 persen untuk kebutuhan mamin. Selanjutnya, konsumen kelas menengah atas hanya mengalokasikan 30 persen. Menurut dia, serapan produk mamin pada konsumen menengah atas dan atas tidak mengalami perubahan.
Sebagai salah satu upaya untuk kembali menggairahkan pasar, Indonesia siap unjuk gigi di pameran berskala internasional makanan, minuman, jasa boga, hotel, restoran dan kafe, serta bakery. Event bertajuk The Global Food Marketplace atau Salon International de I’alimentation (SIAL INTERFOOD) itu diselenggarakan di Jakarta International Expo Kemayoran pada 13–16 November 2019.
’’Ini adalah pameran internasional yang akan mendatangkan buyer potensial sehingga kita bisa mempromosikan industri makanan dan minuman nasional ke dalam maupun luar negeri,’’ ujar Rochim.
Sementara itu, persaingan industri kafe dan restoran yang kian ketat membuat pengusaha
food & beverage harus memutar otak agar tidak kalah dengan kompetitor. Salah satu cara yang dinilai ampuh untuk mengembangkan bisnis kafe saat ini adalah kolaborasi. Karena itu, kemarin (11/11) Rumah Bistro & Coffee resmi bekerja sama dengan PP Properti dengan membuka kafe di Marketing Office Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya.
Direktur Rumah Bistro & Coffee Mufid Wahyudi menjelaskan, sekarang sudah bukan zamannya bekerja secara individu. Tapi, diperlukan adanya kerja sama yang dapat menguntungkan kedua pihak demi memenangkan
market. ’’Jumlah restoran sudah tambah banyak. Demi memenangkan market, untuk pertama kalinya kami memutuskan kerja sama dengan PP Properti agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas,’’ jelasnya.
Menurut dia, jika dilakukan sendiri, investasi sebuah bisnis pasti akan lebih berat dari sisi biaya. Tetapi, kalau kolaborasi, kedua pihak bisa sharing cost dan sharing profit. Otomatis, hal tersebut akan saling menguntungkan. Selain itu, karena dianggap Mufid strategis, sangat sayang jika lokasi Marketing Gallery PP Properti tidak dimanfaatkan untuk mendatangkan
customer.