Terus Berinovasi, Buka 5 Prodi Baru pada 2020
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berusia 65 tahun kemarin (11/11). Sederet rangkaian acara dilaksanakan sejak Sabtu (9/11) sebagai agenda perayaan. Seluruh elemen di kampus itu melebur untuk meramaikan momentum istimewa tersebut.
UNAIR memiliki visi besar. Yakni berkontribusi pada kemajuan tanah air dan peradaban dunia. Hal itu diungkapkan oleh Rektor Unair Mohammad Nasih saat sidang Dies Natalis Ke-65 Unair kemarin (11/11). Visi tersebut, menurut Nasih, membuat Unair terus menggenjot inovasi untuk meningkatkan
value sebagai perguruan tinggi. Baginya, value dari tiap perguruan tinggi adalah seberapa besar kontribusi yang diberikan pada umat manusia.
”Visi besar lainnya yang dipegang oleh Unair adalah untuk menjadi universitas yang mandiri, inovatif, dan terkemuka di tingkat nasional serta internasional. Kami juga ingin terus menjadi pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora berdasarkan moral agama,” ungkap Nasih.
Nasih menyadari bahwa ke depan Unair memiliki tantangan luar biasa. Generasi milenial difokuskan untuk menguasai alat dan bisnis, melek teknologi, dan berorientasi pada pertumbuhan. Namun moralitas masih jauh dari harapan. ’’Karena itu, Unair mengedepankan kebijakan dasar bahwa semua kegiatan di Unair berdasarkan prinsip BEST. Yakni, based on morality, excellent, strong academic
culture, dan target oriented,” ujarnya. Prinsip-prinsip tersebut pula yang mengantarkan Unair menuju perguruan tinggi terbaik di beberapa kategori penghargaan. Di antaranya, Top 4 Strongest Academic Reputation Indonesia, Top 4 Strongest Employer Reputation Indonesia, dan Top 4 Largest Number of International Student Indonesia. Bahkan, Unair masuk ke posisi 651 dalam World University Ranking.
Pada 2020, Unair membuka lima program studi (prodi) baru. Yaitu, teknik industri, teknik elektro, teknik robotika dan kecerdasan buatan, rekayasa nano teknologi, dan teknologi sains data.
Nasih juga sempat memberikan apresiasi pada seluruh elemen yang turut menyukseskan Dies Natalis Unair tersebut. ”Terima kasih bagi seluruh pihak yang terlibat langsung dan menjadi bagian dari Unair yang telah menginjak 65 tahun ini,” ujarnya.
Mengutamakan inovasi, Unair juga memberikan penghargaan pada beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur yang dinilai tekun dalam melakukan perubahan ke arah positif. Penghargaan-penghargaan tersebut terangkum dalam Unair Performance and Inovation Award 2019.
Beberapa kategori dilombakan, salah satunya adalah daerah dengan inovasi terbaik yang diraih Kabupaten Banyuwangi. Unair bahkan memberikan penghargaan bagi alumnus berprestasi 2019 kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sebelumnya, rangkaian Dies Natalis dibuka dengan kegiatan senam pagi, jalan sehat, dan bazar pada Sabtu (9/11). Seluruh civitas academica Unair yang terdiri atas rektor, pimpinan, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan masyarakat turut bergabung dalam acara itu.
Selain kegiatan senam pagi dan jalan sehat, momen itu dimanfaatkan Unair untuk menggalang aksi sosial antara lain pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah bagi masyarakat umum. Bahkan, Nasih memimpin kegiatan panen raya ikan di danau Kampus C serta pembagian door prize di akhir acara.
Soft Launching Stem Cell dan Cangkang Kapsul
Dalam salah satu rangkaian acara Dies Natalis, Unair meluncurkan stem cell dan teaching industri cangkang kapsul rumput laut. Selain itu, ditampilkan juga beberapa produk inovasi lain seperti Dentolaser, Allergen, dan Diabetkol. Semua itu merupakan karya dari civitas academica Unair setelah melewati penelitian cukup panjang.
Stem cell merupakan pengobatan terbaru yang mengandalkan sel tubuh untuk mentransplantasi dan mengganti sel rusak. Sedangkan cangkang kapsul dikembangkan oleh Lembaga Pengembangan Bisnis dan Inkubasi (LPBI) Unair dengan PT Inovasi Bioproduk Indonesia. Unair berinovasi membuat cangkang kapsul dari rumput laut sehingga dinilai lebih halal dibanding gelatin dari hewani.
Terang saja, inovasi tersebut diapresiasi oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Menurutnya, stem cell dan cangkang kapsul merupakan penemuan yang wajib mendapat perhatian penuh dari semua pihak termasuk pemerintah. Bagi Bambang yang ikut hadir di acara Dies Natalis Unair itu, universitas wajib lihai dalam berinovasi yang berdaya guna bagi masyarakat.
’’Seperti produk stem cell untuk mengatasi berbagai penyakit. Temuan ini harus lebih banyak dilahirkan oleh para ilmuwan di perguruan tinggi. Pengembangan tentu harus dilakukan untuk ke depan agar hasilnya bisa dinikmati oleh masyarakat,” ujarnya.
Inovasi dari Unair tersebut, menurut Bambang, sejalan dengan Inpres No 6 Tahun 2016 Tentang Percepatan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Salah satu poinnya adalah mendorong penguasaan teknologi dan inovasi dalam bidang farmasi dan alat kesehatan.
Bambang menuturkan, kemenristek terus menunggu berbagai produk riset dan inovasi dari Unair. Dia percaya, perguruan tinggi tersebut mampu terus melakukan banyak inovasi lain.