Unggulan Absen, Persaingan Makin Terbuka
MADIUN, Jawa Pos – Djarum Sirnas Premier Jatim Open 2019 dibuka di GOR Wilis, Madiun, kemarin (11/11). Seri itu merupakan penutup rangkaian sirnas yang sudah berlangsung di tujuh kota. Peta persaingan dipastikan berubah. Sebab, salah satu klub terbesar Indonesia, PB Jaya Raya, menarik sebagian besar pemainnya.
Ya, 25 pemain Jaya Raya mundur. Mereka ingin berfokus di ajang kejurnas akhir November. Padahal, beberapa di antaranya merupakan pemain unggulan. Misalnya, Krishna Adi, unggulan pertama di nomor tunggal putra dewasa. Juga, Sri Fatmawati, unggulan teratas di nomor tunggal putri dewasa.
Selain itu, masih ada Asty Dwi Widyaningrum. Dia adalah unggulan ketiga di nomor tunggal putri dewasa. ’’Saya harus memaksimalkan persiapan untuk kejurnas nanti. Harapannya, saya bisa mendapat hasil terbaik,’’ kata pebulu tangkis kelahiran 25 Oktober 2000 tersebut. Kejurnas
memang jadi acuan utama seleksi pelatnas. Juara kejurnas punya kans promosi ke Cipayung.
Nah, absennya para unggulan itu tidak membuat persaingan jadi tidak seru. Kondisi itu justru membuat para pemain lain semakin bersemangat dan terpacu. Hanif Pramadhani, misalnya. Atlet asal PB Pemuda Surabaya itu meraih kemenangan di babak 64 besar kemarin. Dia mengalahkan Tonny Heriyawan (SGS PLN Bandung) 20-22, 21-19, 21-19. Seharusnya, hari ini dia melawan Krishna Adi.
Karena Krishna mundur, dia akan menghadapi Joverian Mahesa dari PB Wima Surabaya. ’’Sedikit lega, ya,’’ kata Hanif. ’’Tapi, saya harus tetap fokus. Apalagi, saya juga belum pernah bertemu Joverian,’’ lanjut pemain kelahiran 23 November 2001 tersebut.
Selain itu, masih banyak unggulan lain yang bisa jadi ancaman. Salah satunya Wisnu Yuli Prasetyo. Pemain berjuluk Raja Sirnas tersebut masih menjadi momok bagi Mario Gondo Kusumo (Candra Wijaya). Setelah di babak pertama mengalahkan M. Aldi Zakaria (Suryanaga) 2114, 21-17, dia sudah ditunggu unggulan kedua yang kini bergabung dengan klub Pertamina Fastron tersebut.
Mario menyebut calon lawannya lebih superior. Wisnu sudah menyabet dua gelar juara di sirnas tahun ini. Yakni, di seri Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. ’’Makanya, saya nothing to lose saja. Main keluar saja, nggak usah ada beban,’’ kata pemain asli Bogor tersebut.
Sementara itu, di nomor tunggal putri taruna, juara dua kali edisi sirnas tahun ini, Saifi Rizka Nurhidayah, melaju mulus. Dia menang mudah 21-11, 21-6 atas Jihan Hanifah (Mataram Jaya). Pemain asuhan Mutiara Cardinal itu menyatakan tidak menemui kesulitan yang berarti. ’’Kalau ditanya peluang (juara), insya Allah bisa dapat gelar lagi di sirnas penutup ini,’’ ungkapnya.