PDAM Revitalisasi Pipa Besi Berusia 40 Tahun
Targetkan Awal Desember Tuntas
SURABAYA, Jawa Pos – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada merevitalisasi pipa sambungan yang mengalirkan air kepada para pelanggannya. Pengerjaannya diprioritaskan pada pipa yang sudah berumur dan termakan usia. Salah satunya jaringan pipa di kawasan Dukuh Kupang Timur.
Berdasar pengamatan, revitalisasi pipa PDAM di Jalan Dukuh Kupang Timur sisi barat itu masih dikerjakan. Dua alat berat berupa backhoe dan tandem roller dikerahkan untuk mempercepat pengerjaan. Untuk saat ini, pekerja berfokus pada pengurukan dan pengaspalan badan jalan.
Selama ini pasokan air di kawasan itu mengambil dari rumah produksi
Karang Pilang. Mulyadi, 36, salah seorang pekerja, mengatakan bahwa pengaspalan tersebut telah berlangsung dua minggu. ”Jalur yang diaspal hanya sebagian badan jalan. Mengikuti jalur pipanya,” katanya. Untuk pengurukan, dia tidak mengetahui jangka waktu pengerjaannya.
Usia pipa PDAM di kawasan Dukuh
Tahun ini PDAM Surya Sembada mempunyai program prioritas, yakni mengganti pipa yang sudah tua. Salah satunya di Jalan Dukuh Kupang Timur. Berikut data pipa di area tersebut.
Kupang Timur itu terbilang uzur. Pertama dipasang pada awal 1980an atau nyaris berumur 40 tahun. Materialnya pun masih berbahan steel atau besi baja. Karena itu, perlu dilakukan penggantian pipa dengan jenis bahan yang berbeda.
Manajer Humas PDAM Surya Sembada Adi Nugroho mengatakan, pipa
Pemasangan pipa awal: 1979
Jenis material awal: Besi baja atau steel
Jenis pipa pengganti: HDPE
Diameter pipa: 500 milimeter
Panjang jaringan pipa: sekitar 1,2 kilometer. Tersambung dengan jaringan pipa berdiameter 100 milimeter menuju permukiman
Target tuntas: 5 Desember 2019 tersebut memang sudah waktunya untuk diganti. Hal itu juga berkaitan erat dengan kelancaran pelayanan kebutuhan air. Sebab, pipa utama tersebut tersambung dengan jalur pipa berdiameter 100 milimeter yang menuju rumah warga sekitar.
”Pipa yang lama kami angkat, langsung diganti baru. Jenis bahannya HDPE (high density polyethylene),” katanya. Dia menyatakan, pipa itu lebih tahan lama dan tidak terganggu dengan masalah korosi. Selain itu, bahan tersebut diklaim lebih higienis mengalirkan air kepada para pelanggan.
Setelah pengurukan tuntas, pipa yang lama diangkat, kemudian diganti dengan pipa jenis baru. Tanah bekas urukan tersebut juga akan diganti dengan material batu beskos yang lazim untuk memperkuat jalan agar lebih kuat. Setelah itu, baru dilapisi dengan aspal.
Adi mengatakan, jalur pipa PDAM itu cukup panjang. Kedalaman galian tanah berkisar 2 meter. Untuk itu, dibutuhkan waktu dan sejumlah tahapan dalam pengerjaannya.
Hingga kemarin, progres pengerjaan revitalisasi pipa berjalan cukup intens. Untuk badan jalan di sisi barat area taman, telah dilakukan pengaspalan dasar dengan bantuan tandem roller.
Meski begitu, revitalisasi pipa itu tetap ditargetkan kelar akhir tahun ini. Paling tidak sebelum musim hujan, seluruh tahapan pengerjaan harus dituntaskan. Termasuk finishing pengaspalan jalan. ”Jika tidak ada kendala, rencananya awal Desember selesai,” katanya.