Sinkronisasi Lancar, Siswa Matangkan Materi
SURABAYA, Jawa Pos – Simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) gelombang II akan dilaksanakan besok. Berbagai persiapan telah dilakukan sekolah. Salah satunya menuntaskan proses sinkronisasi data.
Misalnya, di SMPN 39 Surabaya kemarin (11/11) para proktor dan teknisi menyiapkan sarana dan prasarana (sarpras) untuk kebutuhan pelaksanaan simulasi UNBK besok. Wakil Kepala SMPN 39 Bidang Kehumasan Muhammad Rizal menyatakan sudah siap menghadapi simulasi UNBK. Mulai kesiapan siswa, fasilitas sarpras, hingga server. ”Kesiapannya hampir 100 persen. Tinggal menuntaskan sinkronisasi,” katanya.
Rizal menuturkan, jadwal sinkronisasi simulasi UNBK sudah keluar. SMPN 39 mendapatkan jadwal sinkronisasi pada pukul 16.00 kemarin. Dalam proses sinkronisasi, tidak ada kendala berarti. Hanya sempat terjadi gagal login, tetapi bisa diatasi. ”Itu karena belum pembaruan. Setelah di-patching bisa,” ujarnya.
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot Surabaya menyiapkan pembangunan rumah sakit (RS) di Surabaya Timur. Lahannya sudah tersedia di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar. Pengerjaan fisik di lahan seluas 1 hektare itu ditargetkan dimulai pada 2021.
Penambahan RS di wilayah timur itu dilakukan seiring dengan perkembangan kawasan yang pesat. Saat ini layanan kesehatan di kawasan tersebut masih dipenuhi puskesmas. Keberadaan rumah sakit milik pemerintah belum tersedia.
Saat ini ada dua rumah sakit umum daerah (RSUD) yang dikelola pemkot.
Lokasinya ada di Surabaya Barat dan Utara, yakni RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) dan dr Soewandhi.
Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Kristian Maharhandono mengatakan, pembangunan fasilitas kesehatan tersebut saat ini masih memasuki tahap penyiapan studi kelayakan. Salah satunya, analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) untuk menjamin tidak ada dampak buruk saat bangunan sudah beroperasi nanti. ’’Penyiapan itu sekarang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya,” katanya.
Soal kapan pengerjaan fisik dilakukan, Iman menyebut pembangunan dimulai dua tahun lagi. Tepatnya pada 2021.
Dananya bersifat multiyear. Karena itu, pada tahap awal saat ini belum ada detail engineering design (DED) yang dibuat untuk RS tersebut.
Pembangunan itu akan dilaksanakan dengan pola design and build. Perencanaan dan pembangunan dilakukan bersamaan. Menyesuaikan besaran anggaran yang dikucurkan pada tahun itu. ’’Hal ini juga sama dengan saat pembangunan RSUD dr Soewandhi,” ujarnya.
Sementara itu, meskipun di dekat kawasan permukiman akan didirikan RS, sosialisasi belum dilakukan pemkot. Hanya, informasi secara umum sudah didapat warga. ’’Secara teknis memang belum,” ujar Camat Gunung Anyar Anna Fajriatin.
Meski demikian, Anna memastikan bahwa warga menyambut baik pembangunan RS itu. Dia mengatakan, masyarakat senang ada fasilitas kesehatan yang lebih jangkauannya dekat.
Hal yang sama diungkapkan beberapa warga di kawasan lokasi pembangunan. Salah satunya Suherman. Dia menganggap pembangunan RS itu bisa lebih mendekatkan layanan kepada masyarakat. ’’Kalau mau rujukan kadang jauh harus ke (RS) Soewandhi dulu,” ujarnya.
Memang, jarak kawasan Gunung Anyar dengan RSUD terdekat cukup lumayan. Yakni, 17 kilometer. Jarak itu bisa ditempuh dalam waktu hampir satu jam dengan kendaraan roda dua. Tidak adanya angkutan kota yang menghubungkan wilayah tersebut membuat rute ke sana pun semakin sulit.