Jawa Pos

Cerita Sejarah Gus Muwafiq hingga Pawai

Semarak Hari Pahlawan dan Maulid Nabi

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Kemeriahan peringatan Hari Pahlawan dan Maulid Nabi Muhammad SAW masih tampak di Sidoarjo. Kemarin (11/11), misalnya. Mulai upacara, pawai, pengajian, hingga kompetisi masih berlangsun­g.

Kemarin pagi siswa maupun guru di SMK YPM 8 Sukodono tidak masuk kelas. Mereka pawai di jalanan desa sekitar sekolah. Selama dua jam mereka berkelilin­g. Dari Jalan Desa Luwung, Sarirogo, Sumput, lalu kembali ke sekolah. Ada 1.269 siswa beserta guru yang ikut.

Pelajar dan guru mengenakan kostum ala pahlawan. Dua mobil jip lawas dan sepeda onthel tua juga menjadi pewarna pawai kemarin. ’’Hari Pahlawan harus diisi dengan hal yang ceria dan berlomba untuk menunjukka­n semaraknya,’’ kata Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo Kisyanto.

Di sisi lain, sekolah Raudlatul Jannah Waru mengisinya dengan lomba kostum pahlawan. Semua guru, mulai TK, SD, hingga SMP, diwajibkan mengenakan baju bertema pejuang. ’’Meskipun demikian, aktivitas belajar-mengajar tetap berlangsun­g seperti biasa,’’ kata Kepala TK RJ Trisna Ayu Anugrah Laranti.

Sementara itu, Minggu malam (10/11) Pondok Pesantren (Ponpes) Ahlus Shafa Wal Wafa

Wonoayu mengadakan bazar produk pesantren dari seluruh Jatim, istighotsa­h, doa bersama, serta forum dan deklarasi damai lintas iman. Peringatan Hari Pahlawan dan Maulid Nabi ditutup dengan ceramah KH Ahmad Muwafiq. ’’Gus Muwafiq itu kan terkenal dengan sejarahnya. Nyambung dengan Hari Pahlawan,’’ kata pengasuh Ponpes Ahlus Shafa Wal Wafa KH Mohammad Nizam As-Shofa.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah turut hadir. Sebab, malam tersebut ponpes di Simoketawa­ng, Wonoayu,

itu juga meluncurka­n e-book berisi video digital beragam pujian dan syair Islami. ’’Lintas iman ada di sini untuk menunjukka­n persatuan, semua bareng-bareng membangun Indonesia,’’ kata kiai yang akrab disapa Gus Nizam tersebut.

 ?? FIRMA ZUHDI/JAWA POS ?? impitan. Akibatnya, lingkungan menjadi korban. ”Menjadi semrawut,” ujarnya.
Misalnya, di wilayah Tambak Sawah, Waru. Pabrik berdiri di tengah permukiman padat penduduk. Lingkungan menjadi tak tertata.
Dhamroni menuturkan, jika dirunut, pabrik berdiri lebih dahulu daripada permukiman.
Kawasan itu semula area pabrik. Namun, lama-lama tumbuh hunian. ”Karena kurangnya pengawasan dan pengaturan peruntukan,” katanya.
Dengan revisi perda RTRW, penataan kawasan mengutamak­an lingkungan. Industri berat diberi tempat di Jabon. Dengan demikian, dampak limbah pabrik tidak dirasakan langsung oleh warga. ”Industri harus memiliki pengelolaa­n limbah tersendiri,” tuturnya.
Zona industri ringan tetap diperboleh­kan berdiri di dekat perumahan. Pertimbang­annya, limbah yang dihasilkan tidak berdampak. Pertumbuha­n perumahan tidak dibatasi. Bisa berdiri di seluruh kecamatan. Saat ini, perumahan tersebar
BAWA JIP DAN SEPEDA ONTHEL: Pelajar dan guru SMK YPM 8 Sukodono pawai keliling di sekitar sekolah untuk memperinga­ti Hari Pahlawan kemarin.
FIRMA ZUHDI/JAWA POS impitan. Akibatnya, lingkungan menjadi korban. ”Menjadi semrawut,” ujarnya. Misalnya, di wilayah Tambak Sawah, Waru. Pabrik berdiri di tengah permukiman padat penduduk. Lingkungan menjadi tak tertata. Dhamroni menuturkan, jika dirunut, pabrik berdiri lebih dahulu daripada permukiman. Kawasan itu semula area pabrik. Namun, lama-lama tumbuh hunian. ”Karena kurangnya pengawasan dan pengaturan peruntukan,” katanya. Dengan revisi perda RTRW, penataan kawasan mengutamak­an lingkungan. Industri berat diberi tempat di Jabon. Dengan demikian, dampak limbah pabrik tidak dirasakan langsung oleh warga. ”Industri harus memiliki pengelolaa­n limbah tersendiri,” tuturnya. Zona industri ringan tetap diperboleh­kan berdiri di dekat perumahan. Pertimbang­annya, limbah yang dihasilkan tidak berdampak. Pertumbuha­n perumahan tidak dibatasi. Bisa berdiri di seluruh kecamatan. Saat ini, perumahan tersebar BAWA JIP DAN SEPEDA ONTHEL: Pelajar dan guru SMK YPM 8 Sukodono pawai keliling di sekitar sekolah untuk memperinga­ti Hari Pahlawan kemarin.
 ?? FIRMA ZUHDI/JAWA POS ?? JEJAK PEJUANG: Gus Muwafiq ceramah di Ponpes Ahlus Shafa Wal Wafa, Wonoayu, Minggu malam (10/11).
FIRMA ZUHDI/JAWA POS JEJAK PEJUANG: Gus Muwafiq ceramah di Ponpes Ahlus Shafa Wal Wafa, Wonoayu, Minggu malam (10/11).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia