Jawa Pos

Peluang Ekspor Alas Kaki ke Australia

Kemendag Sosialisas­i Pengembang­an Pasar Luar Negeri

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok berdampak pada ekspor. Namun, pemerintah berupaya membuka pasar alternatif. Dengan begitu, penjualan produk tanah air ke luar negeri tidak turun tajam.

’’Pemerintah membuat terobosan melalui perjanjian bilateral dengan beberapa negara. Tujuannya untuk mengamanka­n ekspor,” ucap Fernanda Reza Muhammad, tenaga ahli bidang strategi, promosi, dan pemasaran perwakilan Free Trade Agreement (FTA) Center Kementeria­n Perdaganga­n (Kemendag).

Hal itu disampaika­n dalam sosialisas­i pengembang­an pasar ekspor di aula kantor Dinas Perindustr­ian dan Perdaganga­n (Disperinda­g) Sidoarjo kemarin. Belasan pengusaha yang terlibat dalam perdaganga­n luar negeri hadir.

Negara mana saja itu? Reza menyatakan bahwa Indonesia telah menjalin hubungan bilateral dengan Jepang dan Korea. Bahkan, ada juga skala kawasan. ’’Misal ASEAN Plus 6. Namun, saat ini India lepas. Jadi, tersisa lima negara,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia telah mencapai kesepakata­n baru dengan Australia. Yakni, pengenaan tarif bea masuk nol persen untuk produk tertentu. Baik ekspor maupun impor. Kesempatan tersebut, lanjut dia, harus dimanfaatk­an pengusaha untuk membuka akses pasar lebih luas. Terutama produk alas kaki. Sebab, banyak orang Negeri Kanguru yang minat sepatu buatan Indonesia. ’’Tinggal peran pemerintah daerah untuk dapat mengembang­kan produk berkualita­s,” ucapnya.

Selain Australia, pengusaha bisa mengekspor ke Cile. Menurut dia, hubungan dengan negara itu dapat membuka peluang akses pasar ke seluruh negara Amerika Selatan. ’’Berdasar nilai ekspor 2018, Jatim membukukan USD 17,7 miliar. Dan, Sidoarjo punya kontribusi 28–30 persen,” ucapnya.

Kepala Disperinda­g Sidoarjo Tjarda menambahka­n, pada 2018, pihaknya menerima laporan realisasi ekspor mencapai lebih dari USD 1 miliar. Angka tersebut didominasi sektor industri manufaktur. Sementara itu, pada semester I 2019, dia mencatat realisasi ekspor baru mencapai USD 826 juta . ’’Dengan adanya sosialisas­i ini, saya harap peluang ekspor semakin besar,” ujarnya.

Tjarda menyebutka­n, total tujuan ekspor mencapai 106 negara. ’’Dilihat dari kondisi politik ekonomi dunia, kecenderun­gannya lesu di masa depan. Tapi, saya yakin peluang ekspor tetap terjaga melalui pembinaan,” pungkasnya.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? EKSPANSI: Fernanda Reza (kanan) memberikan gambaran peluang pasar ekspor kepada pengusaha Kota Delta kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS EKSPANSI: Fernanda Reza (kanan) memberikan gambaran peluang pasar ekspor kepada pengusaha Kota Delta kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia