Keliling Parpol, Minta Masukan Amandemen
JAKARTA, Jawa Pos – Pimpinan MPR mulai aktif meminta masukan terkait rencana amandemen UUD 1945. Pimpinan lembaga tinggi negara itu pun keliling kantor partai untuk menyerap aspirasi dari tokoh partai. Kemarin (12/11) mereka mendatangi kantor DPP PAN di Daksa, Kemayoran Baru, Jakarta.
Rombongan yang dipimpin Ketua MPR Bambang Soesatyo itu disambut Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan pengurus teras lainnya. Zulkifli mengatakan, sebuah kehormatan bagi PAN mendapat kunjungan dari pimpinan MPR. ’’MPR menjadi pelopor silaturahmi. Silaturahmi itu bisa menyelesaikan separo masalah,’’ ucapnya.
Menurut dia, rencana amandemen UUD 1945 sudah menjadi wacana publik yang harus didiskusikan dengan berbagai kalangan, termasuk partai politik. Sebab, pada akhirnya keputusan politik yang akan diambil. ’’Keputusan politik tentu merupakan pendapat atau sikap dari partai politik yang ada,’’ ucap Zulkifli.
Setelah pertemuan itu, Bamsoet mengatakan bahwa PAN tetap dalam posisi mendorong dilakukannya amandemen terbatas dan perlunya GBHN dalam sistem konstitusi. Namun, keputusan terakhir tetap ada dalam pembahasan di MPR. Apakah amandemen akan dilakukan secara terbatas, menyeluruh, disempurnakan atau kembali ke UUD 1945 yang asli, atau tidak perlu sama sekali. ’’Kami juga akan menjaring aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat,’’ ucapnya.
Eddy Soeparno mengakui bahwa partainya mendukung amandemen. Namun, formatnya masih akan dikaji lebih dalam. Dia berharap pembahasan itu membuahkan hasil sebelum periode MPR 2019–2024 berakhir. ’’Kami berharap MPR bisa mempersembahkan sesuatu bagi masyarakat dan bangsa serta untuk kemajuan demokrasi kita,’’ ucapnya.