Jawa Pos

Pep dan Klopp Akur-Akur Saja

-

• Ketika Sterling melintas, Gomez dan pemain Inggris lainnya sedang bercanda dan tertawa. Sterling menoleh, lalu berkata kepada Gomez: ’’Kamu pikir sudah menjadi hebat?’’.

• Southgate menghukum Sterling dengan tidak memainkann­ya dalam laga melawan Montenegro pada Jumat nanti (15/11).

TIDAK seperti pemain mereka yang membawa rivalitas klub ke timnas, pelatih Manchester City Pep Guardiola dan tactician Liverpool Juergen Klopp terlihat akur.

Pep yang uring-uringan karena klaim dua penalti untuk timnya diabaikan wasit juga akrab dengan Klopp saat datang dalam acara bersama kemarin. Yakni, UEFA Elite Coaches Forum

Itu adalah acara tahunan yang diadakan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) khusus untuk pelatih dari berbagai liga di Benua Biru. Dilangsung­kan di markas UEFA di Nyon, Swiss, UEFA Elite Coaches Forum yang berlangsun­g sejak 1999 tersebut mengundang para pelatih untuk berbagi pandangan, pengalaman, dan ide soal persepakbo­laan terkini.

Selain Pep dan Klopp, yang terlihat di acara kemarin adalah Unai Emery (Arsenal), Zinedine Zidane (Real Madrid), Carlo Ancelotti (Napoli), Maurizio Sarri (Juventus), Thomas Tuchel (PSG), dan Erik ten Hag (Ajax Amsterdam). Ada pula Rudi Garcia (Olympique Lyon), Paulo Fonseca (AS Roma), Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United), serta mantan pelatih Juventus Massimilia­no Allegri dan mantan pelatih timnas Turki Mircea Lucescu.

Dalam wawancara sebelum acara tersebut, Klopp membuat kru media geleng-geleng soal kelakuan ”gila”-nya. Ketika ditanya oleh Sky Sports soal relasinya dengan Pep, misalnya. Klopp pada awalnya tak paham. Hal itu terjadi karena penanya melafalkan nama depan Guardiola, Pep, terdengar seperti Pepe. ’’Pepe? Siapa itu Pepe?’’ balas Klopp.

”Pep Guardiola,’’ jawab reporter. ”Pep! Apakah Pep dibaca Pepe dalam bahasa Italia?’’ tanya Klopp lagi. ”Tentu saja kami berbicara, mengapa kami harus tak bicara? Kami bicara cukup sering,’’ tutur pelatih yang tiga kali membawa Liverpool ke final ajang Eropa tersebut.

Klopp kemudian memilih ngacir dari sesi tanya jawab dengan media di mixed zone tersebut. Saat dia menyadari kehadiran Pep yang datang dari arah belakangny­a, Klopp malah berbisik dengan mimik bercanda: ”Pep Guardiola datang” sembari meninggalk­an awak media.

Di sisi lain, kehadiran Emery di UEFA Elite Coaches Forum malah menjadi bahan olok-olok suporter Arsenal. Dalam situs Read Arsenal kemarin, Gooners merundung seandainya Emery datang sebagai petugas katering dan bukan peserta forum. Hahaha.

BURTON-ON-TRENT, Jawa Pos – Amarah wide attacker Manchester City Raheem Sterling masih di ubun-ubun. Bayang-bayang jalannya pertanding­an di Anfield (11/11) kala The Citizens kalah 1-3 oleh Liverpool dalam matchday ke-12 Premier League sulit hilang dari kepala Sterling.

Apalagi, klub yang mengalahka­n Sterling notabene pernah dibelanya. Histori kepergian Sterling dari Liverpool musim panas 2015 dari Anfield juga tak baik-baik. Mulai tudingan pemain mata duitan sampai pemain pemburu kejayaan. Jadi, makin panaslah hati Sterling ketika bek muda Liverpool Joe Gomez ketawa-ketiwi di kantin markas timnas Inggris, St George’s Park, kemarin (12/11).

Menurut penuturan salah seorang saksi di kantin kepada Sky Sports, saat Sterling melintas, Gomez memang sedang tertawa. Namun, yang jadi bahan guyonan Gomez dan pemain Inggris lainnya bukan soal kemenangan 3-1 Liverpool atas City sehari sebelumnya. Namun, hati Sterling telanjur panas. Dalam laga di Anfield, tepatnya pada menit ke-87, Sterling juga terlibat gesekan dengan Gomez. Seolah deja vu, Sterling berusaha memiting leher Gomez sebelum kemudian dipisah oleh rekan-rekan timnas mereka.

’’Saya kira Sterling hanya bercanda ketika merangkulk­an tangannya ke leher Joe (Gomez). Mereka sebetulnya adalah rekan baik,’’ kata salah seorang pemain Inggris yang tidak mau disebutkan namanya kepada Sky Sports. Ketika Sterling mengampany­ekan antirasism­e, Gomez salah satu yang mendukung.

Dalam jepretan The Guardian pada sesi latihan The Three Lions kemarin, insiden di kantin timnas Inggris itu meninggalk­an jejak di wajah Gomez. Di bagian bawah mata kanannya terdapat tanda luka menggores sekitar 5 sentimeter.

Hal itu pun ramai dibahas warganet. Sebab, Gomez yang lebih muda dua tahun (22 tahun banding 24 tahun) serta berbadan lebih tinggi (188 sentimeter) dan tegap bisa kalah oleh Sterling dengan postur 170 sentimeter. ’’Bagaimana mungkin Gandalf bisa kalah oleh Frodo?’’ cuit fans timnas Inggris seperti dilansir Liverpool Echo. Frodo dan Gandalf merupakan tokoh sentral dalam trilogi film Lord of the Rings (LotR). Sterling diibaratka­n seperti Frodo, seorang hobbit. Sementara itu, Gomez dimiripkan dengan Gandalf, sosok penyihir imajiner.

Tidak ingin mengganggu persiapan menuju kualifikas­i Euro 2020, pelatih Inggris Gareth Southgate membuat keputusan tentang insiden antara Sterling dan Gomez. Yakni, tidak memainkan Sterling yang masih emosional saat melawan Montenegro pada Jumat dini hari (15/11). Dia baru turun kontra Kosovo dalam laga pemungkas grup A pada Senin pekan depan (18/11). Situasi yang merugikan bagi The Three Lions mengingat tiket lolos otomatis belum dipastikan.

Sterling sudah menyadari kesalahann­ya dan meminta maaf secara terbuka di media sosial. ’’Kami berada di cabang olahraga yang sangat didominasi emosi dan saya mengakui bahwa emosi menang atas diri saya kali ini,’’ ucapnya. ’’Kami berdua, Joe dan saya, sepakat menepikan masalah ini untuk Inggris dan melupakan pertikaian,’’ tambah pemain kelahiran Kingston, Jamaika, itu.

Insiden pertikaian antar pemain timnas Inggris karena bawaan dari rivalitas klub bukan hal baru. Pada awal 2000-an, sejumlah pemain hanya mau berteman di timnas dengan rekan seklub. Daily Mail membeberka­n testimoni beberapa mantan penggawa The Three Lions.

Salah seorang di antaranya Rio Ferdinand. Mantan bek Manchester United itu menyebutka­n, dirinya pernah menghindar­i jalan bersama ke ruang ganti dengan pemain Inggris dari klub berbeda. Misalnya dengan geng Chelsea yang dihuni Frank Lampard, Ashley Cole, John Terry, maupun Joe Cole. Atau dengan Steven Gerrard dan Jamie Carragher yang berasal dari Liverpool.

 ?? PAUL ELLIS/AFP ?? PROFESIONA­L: Pep Guardiola dan Juergen Klopp hanya terlibat rivalitas di lapangan. Di luar lapangan, mereka akur.
PAUL ELLIS/AFP PROFESIONA­L: Pep Guardiola dan Juergen Klopp hanya terlibat rivalitas di lapangan. Di luar lapangan, mereka akur.
 ?? ACTION IMAGES ??
ACTION IMAGES

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia