Penghargaan bagi Pengguna Bahasa Media Luar Ruang
SURABAYA, Jawa Pos – Pemkab Jember mendapat peringkat I pengguna bahasa media luar ruang untuk kategori lembaga pemerintah. Penghargaan atas predikat itu diberikan Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) dalam acara Penghargaan Bahasa Media Luar Ruang 2019 di Gedung TVRI Jawa Timur, Jl Mayjen Sungkono, Surabaya, Senin (11/11).
Untuk kategori lembaga pendidikan, Kabupaten Pacitan yang diwakili SMPN 1 Pacitan menjadi yang terbaik pertama. Dari kategori swasta, Kabupaten Bangkalan mendapat peringkat I yang diwakili Rumah Makan Tera’ Bulan (selengkapnya lihat grafis).
’’Salah satu upaya kami adalah menuliskan bahasa Inggris lebih kecil atau di bawah tulisan bahasa Indonesia,’’ ungkap Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief setelah menerima penghargaan Senin (11/11).
Menurut Kepala Balai Bahasa
KATEGORI PEMERINTAH
PERINGKAT
I Pemkab Jember
II Pemkab Tuban
III Pemkot Blitar
IV Dinas Arsip dan Perpustakaan V DPRD
KATEGORI PENDIDIKAN
PERINGKAT
I
II
III
IV
V
KATEGORI SWASTA
PERINGKAT
I II III
LEMBAGA LEMBAGA
SMPN 1 Pacitan SMPN 3 Nganjuk SMAN 1 Magetan SMPN 1 Kediri SDN Jember Lor 01
LEMBAGA
Rumah Makan Tera’ Bulan Rumah Makan Pondok Bambu Rumah Makan Wakul Tjipto
Jawa Timur Mustakim, penghargaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia. ’’Kami tidak bisa terusmenerus memberikan peringatan atau teguran. Karena itu, kami
ASAL DAERAH
Kabupaten Jember Kabupaten Tuban Kota Blitar Kabupaten Lumajang Kabupaten Bangkalan
ASAL DAERAH
Kabupaten Pacitan Kabupaten Nganjuk Kabupaten Magetan Kota Kediri Kabupaten Jember
ASAL DAERAH
Kabupaten Bangkalan Kota Kediri Kabupaten Lumajang memberikan penghargaan ini sebagai motivasi bagi instansiinstansi, baik pemerintah maupun swasta, untuk turut berlombalomba memartabatkan bahasa Indonesia,’’ kata Mustakim.
Penilaian didasarkan pada datadata yang diambil dari lembagalembaga pemerintah maupun swasta di seluruh Jawa Timur. Poin utama adalah pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia. Selanjutnya adalah kaidah bahasa dan kejelasan. ’’Kejelasan ini sering tidak dipertimbangkan. Ada plang nama kantor yang tulisannya sangat kecil, padahal itu dilihat dari jauh sehingga tidak terbaca,’’ jelas Suyatno, guru besar Universitas Negeri Surabaya, yang mewakili dewan juri.
Dalam acara kemarin, BBJT juga memberikan penghargaan bagi pemenang sayembara penulisan bahan bacaan. Mereka adalah Yeti Nurmayati dengan karya Hai Apa Itu, Watiek Ideo (Pentas Tari Remo), Ana Falesthein (Ayo Maju), Ririn Astutiningrum (Kupu-Kupu Sayang Kupu-Kupu Senang), Esti Amalia ( Priit! Priiit!!), serta Yeti Nurmayati (Iyan Kesatria Jaranan).