Bupati Inginkan Rp 1 Miliar dari Lelang Bandeng
SIDOARJO, Jawa Pos – Lelang bandeng kawak selalu menjadi bagian dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kemarin sore, kegiatan tersebut diawali dengan prosesi penimbangan bandeng kawak di Dinas Perikanan Sidoarjo. Nanti malam (13/11) bandeng itu akan dilelang.
Kemarin ada tujuh petambak dari Forum Komunikasi Masyarakat Tambak (FKMT) yang menjadi peserta. Hasilnya, bandeng milik Muhammad Sanaji menjadi yang terberat. Usia ikan tambak tersebut 8 tahun dengan bobot 7,66 kilogram (kg). ’’Sekarang cukup susah bandeng bisa lama dan besar karena kadar airnya sudah lumayan asin,’’ terang Sanaji.
Apalagi, bandeng harus dipindahkan dari satu petak ke petak lain. ’’Waktu pemindahan itu yang sering mati. Selain itu, kualitas air,’’ katanya.
Saat ini, pria asal Kupang, Jabon, tersebut mengaku masih memiliki enam bandeng kawak. Rencananya, bandeng itu diikutkan lelang pada tahun-tahun berikutnya. Tahun lalu bandeng Sanaji menyabet peringkat kedua dengan berat 6,52 kg. ’’Baru dua kali ikut, ke depan ikut lagi,’’ ungkapnya.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah yang menyaksikan langsung penimbangan menyebutkan, sejak dulu masyarakat tambak memanen bandeng kawak untuk merayakan Maulid Nabi. Disebut kawak karena ukurannya besar. Selama menjabat, Saiful menyatakan, bandeng paling besar masih di bawah 10 kilogram. ’’Mau saya 25 kilogram. Namun, itu tidak gampang. Kebanyakan sudah besar, mau dipanen mati,’’ jelasnya.
Pria yang akrab disapa Abah Ipul tersebut mengapresiasi para petambak yang mau membudidayakan bandeng kawak. Sebab, hal itu menjadi daya tarik wisata. Hasil lelangnya pun bisa digunakan untuk dana sosial di Sidoarjo. ’’Harapannya, kali ini bisa dapat Rp 1 miliar,’’ ujarnya.