Munas, Airlangga Janji Libatkan Kubu Bamsoet
JAKARTA, Jawa Pos – Kubu Airlangga Hartarto berusaha mendinginkan suasana jelang pelaksanaan Munas Partai Golkar. Mereka berjanji melibatkan kubu Bambang Soesatyo dalam kepanitiaan munas. Itu dilakukan agar tidak ada kecurigaan dan tuduhan jegal-menjegal dalam suksesi kepemimpinan Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily membantah tuduhan bahwa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto main pecat para pendukung Bamsoet di DPR. Mereka justru mendapat posisi penting di dewan dan tidak ada yang disingkirkan.
Begitu juga dalam pelaksanaan munas pada 4–6 Desember mendatang. Ace memastikan kubu Airlangga tidak akan memonopoli kepanitiaan. Kubu yang menjadi lawan juga akan diberi tempat di kursi kepanitiaan. ”Semua akan kami rangkul. Mereka bisa tahu detail tahapan. Juga bisa menyampaikan usulan,” jelas Ace setelah rapat pleno Partai Golkar kemarin (13/11).
Usulan yang dimaksud Ace bisa terkait dengan mekanisme pemilihan ketua umum Partai Golkar. Untuk saat ini, AD/ART sudah mengatur syarat pencalonan ketum. Antara lain, harus mengantongi 30 persen dukungan dari pemilik suara dan pernah menjadi pengurus DPP Partai Golkar.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi berharap tidak ada kegaduhan dalam munas mendatang. Karena itu, para elite partai perlu mengedepankan asas musyawarah mufakat. Dia berharap yang terjadi di Golkar adalah konsolidasi, bukan lagi kompetisi. ”Kita sudah terlalu lelah dengan kompetisi internal, tapi di eksternal kalah. Sekarang konsolidasi internal untuk menghadapi pilkada,” ucapnya.
Bamsoet juga berharap tidak ada kegaduhan. Hal itu ditunjukkan dengan sikap cooling down selama beberapa waktu terakhir. Namun, dia merasa yang terjadi malah sebaliknya. Ada upaya penyingkiran terhadap para pendukungnya. ”Padahal, saya belum memutuskan maju atau tidak dalam munas nanti,” tuturnya.