Delapan Jam, Tim Eksekusi Robohkan 36 Rumah
Warga Berontak, Polisi Dilempar Kotoran Sapi
BANYUWANGI, Jawa Pos – Eksekusi 36 rumah yang dihuni 46 kepala keluarga (KK) di RT 1, RW 7, Lingkungan Stendo, Kelurahan Tukangkayu,berlangsungmenegangkan. Sempat terjadi kericuhan antara warga dan aparat kepolisian.
Warga menolak rumahnya dieksekusi. Mereka pun melempari petugas dengan kotoran sapi, batu, dan telur busuk. Meski ada perlawanan, eksekusi tetap dilaksanakan dengan pengawalan ketat aparat gabungan. Eksekusi dimulai pukul 09.30 dan berakhir pukul 18.00.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, awalnya, petugas juru sita pengadilan negeri (PN) datang ke lokasi dengan dikawal ratusan petugas kepolisian. Begitu sampai di lokasi, juru sita PN, Sunardi, membacakan putusan eksekusi. Selanjutnya, dua alat berat bergerak, lalu menghancurkan rumah yang hendak dieksekusi.
Teriakan histeris menyambut kedatangan dua kendaraan backhoe yang akan meratakan rumah tersebut. Bahkan, ada seorang ibu mendekati backhoe karena tak rela rumahnya digusur. Operator alat berat tak menghiraukan penolakan. Mereka tetap menjalankan mesinnya hingga merobohkan bangunan permanen. ’’Kami ini beli, bukan mencuri. Kami sudah puluhan tahun tinggal di sini. Mestinya, ada proses mediasi dulu. Jangan kaku seperti ini,’’ teriak Abdul Maki, salah seorang warga yang rumahnya dirobohkan. Pemandangan memilukan terlihat saat alat berat hendak menggusur rumah Zaenab, 55. Wanita itu nekat bertahan di dalam rumah dan menolak untuk digusur. ’’Tanah ini saya beli, tidak mencuri. Ada buktinya. Saya tetap akan di sini sampai mati,’’ teriak perempuan tua tersebut sambil terisak-isak.
Alat berat langsung menghantam satu per satu rumah yang menjadi objek eksekusi. Situasi mulai memanas tatkala alat berat hendak menghancurkan rumah di barisan belakang, 50 meter dari jalan raya.
Warga yang sudah geregetan melakukan perlawanan. Mereka langsung melempari petugas dengan kotoran sapi, batu, dan telur busuk. Kaca depan alat berat pecah, terkena hantaman batu.