Jawa Pos

Karakter di Frozen II Lebih Dewasa

-

JAKARTA, Jawa Pos – Petualanga­n Anna dan Elsa di film Frozen pada 2013 segera berlanjut. Frozen II siap tayang di Indonesia Rabu pekan depan (20/11). Griselda Sastrawina­ta Lemay, visual developmen­t artist Disney’s Frozen II, menceritak­an keseruan proses pembuatan film itu di Jakarta Convention Center (JCC) awal bulan lalu.

Adakah perkembang­an karakter Anna dalam desain?

Tentu. Film ini dibuat tiga tahun setelah yang pertama (Frozen).

Jadi, Anna sudah lebih dewasa dan semakin misterius. Itulah alasan saya memberikan warna yang gelap.

Kamu dipilih mendesain atau bagaimana?

Kami dipilih oleh desainer produksiny­a. Michael Woodside, animation supervisor,

yang memilih. Ketika kamu melihat Brittney Lee, kamu akan melihat Elsa. Dan ketika kamu melihat saya, saya pikir saya benar-benar lebih dari

TRI Retno Prayudati alias Nunung diam seribu bahasa. Ekspresiny­a sulit dibaca. Antara datar atau sendu. Sang suami, July Jan Sambiran, yang kompak berpakaian putih tampak mendamping­inya. ’’Maaf ya, capek. Tadi nunggu (sidang) terlalu lama,’’ kata Jan sembari keluar ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kemarin petang (13/11).

Nunung dan Jan baru saja mendengark­an tuntutan dari jaksa penuntut umum terkait kasus penggunaan narkotika jenis sabu-sabu. Pasangan suami istri itu dituntut menjalani masa rehabilita­si 1 tahun 6 bulan di RSKO Cibubur, Jakarta Timur.

Hingga beranjak dari PN Jakarta Selatan, Nunung tetap diam. Sebagai gantinya, sang putra, Bagus Permadi, dan kuasa hukum Wijayono Hadi Sutrisno yang angkat bicara. ’’Ini kan tuntutan, belum keputusan. Jadi masih diusahakan untuk dapat hasil seringan-ringannya,’’ ujar Bagus.

Pembacaan pleidoi atas tuntutan JPU, rencananya, dilangsung­kan pekan depan. Harapannya, masa rehabilita­si bisa dikurangi. ’’Mbak Nunung kan kepala keluarga. Jadi, biar dia cepat cari nafkah lagi,’’ harap Wijayono.

Anna. Saya jauh lebih ekstrover, saya suka jalanjalan, saya senang berbicara dengan tangan saya. Dan saya lihat Anna, dia suka berbicara dengan tubuhnya. Kamu pasti tahu saya merasa ini related.

Di trailer ada petualanga­n baru. Seberapa sulit mendesainn­ya?

Ini bukan soal kesulitan dari mencari tahu apa yang terjadi. Jadi, saya buat setiap desain dengan memulai dari dasarnya. Siapa, apa, kapan, di mana, dan kenapa. Siapa? Itu adalah Anna. Apa yang ada pada Anna juga memengaruh­i kostumnya. Untuk kapannya, peristiwa ini terjadi setelah tiga tahun berlalu, dan kami perlu memberikan umur yang jauh lebih tua. Di mana? Nah, cerita ini akan berlangsun­g di hutan. Dan kenapa? Kita tahu ini akan menjadi film petualanga­n laga. Kami akan memberi Anna kostum yang mendukung. Jadi, dia pakai celana di bawah lutut. Ketika melompat dan lari, dia tetap terlihat keren.

Ngelakuin riset buat kostum Anna?

Kostum ini berasal dari pakaian tradisiona­l Norwegia. Jadi, kami sangat respek. Kami menjadikan­nya dasar. Jika kamu perhatikan lagi, ada desain yang memiliki simbol, yaitu gandum. Kalau dicermati, simbol itu juga terdapat pada film pertama.

Bagaimana menyiapkan kostum Anna?

Proses mengonsepn­ya makan waktu beberapa bulan. Lalu, kami mencoba potongan berbeda, kami mencoba warna berbeda, jaket, panjang roknya. Itu dilakukan sampai menemukan yang tepat.

Apa yang paling sulit?

Yang paling sulit? Waktu. Sebab, aku merasa tidak pernah ada waktu yang cukup. Lalu, banyak departemen yang harus bekerja tandem. Satu perubahan akan memengaruh­i departemen lain. Pokoknya, tantangan terbesar adalah waktu.

 ??  ??
 ?? IMAM HUSEIN/JAWA POS ??
IMAM HUSEIN/JAWA POS
 ?? S O P A W A / J N I H M I ?? MUHAMMAD KHAN
S O P A W A / J N I H M I MUHAMMAD KHAN

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia