Santri Juga Ikut Aktif Menata Lingkungan
GRESIK, Jawa Pos – Program Gresik Bisa (Bersih, Indah, Sejuk, dan Asri) 2019 terus bergulir. Kegiatan yang dihelat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Gresik dan Jawa Pos itu terbukti menebarkan ’’virus’’ semangat kepedulian lingkungan. Bukan hanya warga yang tinggal di kawasan permukiman, melainkan juga kalangan santri.
Fakta itu juga terlihat dalam tahap lanjutan penilaian Gresik Bisa 2019 di wilayah Kecamatan Sidayu. Kemarin tim penilai mendatangi tujuh titik di enam desa. Salah satunya di RT 2, RW 1, Desa Srowo. Sebagian warga di kampung itu adalah santri. Nah, mereka juga terlibat sebagai kader-kader lingkungan. Selain aktif menata lingkungan, mereka mampu menghasilkan produk unggulan seperti aneka kerupuk ikan.
Sementara itu, kreasi warga di RT 1, RW 2, Desa Purwodadi juga luar biasa. Mereka mampu memanfaatkan limbah kulit kerang simping menjadi aneka handy craft. Bahkan, produk warga sudah go international sampai ke Jepang. Warga RT 3, RW 3, Desa Bunderan juga tidak kalah. Kampung tersebut memiliki cukup banyak produk unggulan. Terutama kerajinan gerabah. ’’Pemasaran kami sudah sampai ke luar Pulau Jawa,’’ kata Ketua RT Khusnul Mi’at.
Produk warga di RT 2, RW 1, Desa Kauman juga layak mendapat apresiasi. Olahan bonggol sudah dipamerkan ke sejumlah negara seperti Malaysia hingga Thailand. Ada juga ada produk dawet dan permen berbahan lidah buaya. Di RT 2, RW 2, Desa Pengulu lain lagi. Selain menata lingkungan, warga telah menghasilkan minuman olahan kunyit asam.
Warga RT 1, RW 1, Desa Sidomulyo juga memiliki program inspiratif dalam menata lingkungannya. Sebut saja program Kampung Bebas Asap Rokok. ’’Ini wujud kepedulian kami untuk mengajak warga hidup sehat dan memberikan hak orang lain untuk menghirup udara sehat,’’ kata Ketua RT Samsul Badri.