Konsep Basement Balai Pemuda untuk Kegiatan Seni
SURABAYA, Jawa Pos – Progres pembangunan basement kompleks Balai Pemuda selesai pertengahan tahun depan. Ruang bawah tanah itu rencananya dipakai untuk kegiatan kesenian yang melengkapi Balai Pemuda saat ini.
Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian mengatakan, pengerjaan ruang bawah tanah dilangsungkan awal Januari. Tepatnya setelah pengecoran jalan rampung. ’’Pengerjaan basement direncanakan selesai tiga bulan,’’ jelasnya. Dengan begitu, pada pertengahan tahun, ruang bawah tanah itu bisa difungsikan sesuai perencanaan.
Iman mengatakan, basement akan difungsikan untuk kegiatan kesenian. Misalnya, pertunjukan musik, pameran galeri, hingga pemutaran film. ’’Konsep basement Balai Pemuda akan dibuat lebih egaliter,’’ katanya. Di kompleks Balai Pemuda saat ini sudah ada beberapa ruangan yang konsepnya dibuat berbeda. Gedung budaya dikonsep teater lengkap dengan kursi penonton. Sementara itu, area open space ditujukan untuk pertunjukan outdoor.
Bukan hanya untuk kegiatan seni. Basement juga akan difungsikan untuk ruang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ruangan tersebut menjual dan mempromosikan berbagai produk unggulan di Surabaya.
Bangunan amphitheatre, kata Iman, saat ini belum bisa dikerjakan. Proses hukum mengenai aset di Jalan Pemuda 17 itu masih berlangsung. ’’Di area basement akan diberi tempat untuk menembus ke alun-alun,’’ tuturnya.
Konstruksi amphitheatre berbeda dengan pembangunan
basement di bawah Jalan Yos Sudarso. Ruang bawah tanah di
amphitheatre bakal dibuat lebih tinggi. Yakni, sekitar 17 meter. Ruangan yang lebih tinggi tersebut akan difungsikan sebagai tempat parkir. Ruang parkir bawah tanah itu dikhususkan untuk pengguna roda empat.
Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) M.T. Ekawati Rahayu saat dikonfirmasi Jawa Pos soal status aset Jalan Pemuda 17 menjawab singkat. ’’Mohon maaf, bisa ditanyakan ke bagian humas,’’ paparnya.