Jawa Pos

Mahasiswa Gunakan Panah

Kerusuhan Hongkong Makin Parah

-

HONGKONG, Jawa Pos – Tiongkok boleh saja percaya kepada Carrie Lam bahwa chief

executive Hongkong itu bisa menyelesai­kan krisis di wilayahnya. Namun, fakta berkata lain. Bukannya mereda, kini wilayah tersebut justru kian membara. Blokade, vandalisme, dan bentrokan terjadi di berbagai titik.

Itu memang taktik baru yang dipakai demonstran. Dulu mereka menggunaka­n strategi dengan istilah be water alias jadilah seperti air. Yaitu, demonstran muncul di satu lokasi dan dengan cepat menghilang, pindah ke lokasi lainnya. Kereta bawah tanah menjadi moda transporta­si utama demonstran untuk berpindah lokasi dengan cepat. Kini strateginy­a diganti dengan

blossom everywhere alias mekar di mana-mana. Demo terjadi di semua lokasi secara bersamaan.

Seluruh lembaga pendidikan diminta libur sampai hari ini (14/11) dengan alasan keamanan. Pusat-pusat perbelanja­an sudah jauh hari memilih tutup. Demonstran meletakkan batu, sepeda, kursi, dan berbagai benda yang bisa mereka dapatkan di jalan-jalan arteri. Para pekerja yang berangkat dan pulang kerja menjadi target. Layanan kereta bawah tanah juga dihentikan sementara. Padahal, biasanya separo di antara 7,5 juta penduduk Hongkong menggunaka­nnya setiap hari.

Meski blokade itu menyusahka­n, para pekerja di Hongkong tampaknya tak sakit hati dengan para demonstran. Mereka satu suara. Saat jam makan siang kemarin, para pekerja juga ikut turun ke jalan di Distrik Central. Beberapa di antaranya membawa spanduk bertulisan ”Jangan tembak para pemuda kami!”

Hongkonger­s –sebutan penduduk Hongkong– memang kian berani. Tak ada lagi aksi damai seperti awal demo. Vandalisme dan blokade jalan termasuk ”ringan”. Massa sudah berani menggunaka­n bom molotov dan melempari polisi dengan batu bata menggunaka­n ketapel tiga orang. Kini mereka punya senjata baru. Panah.

Senjata itu dipakai para mahasiswa di kampus-kampus yang saat ini menjadi medan bentrokan dengan kepolisian. Salah satunya di Chinese University of Hong Kong (CUHK). Beberapa menggunaka­n anak panah lancip biasa. Kadang mereka memakai

anak panah dengan api di ujungnya. Stasiun kereta api di dekat CUHK terbakar.

”Tujuan para perusuh itu adalah membuat Hongkong hancur total,” tegas Juru Bicara Kepolisian John Tse seperti dikutip

Agence France-Presse.

Kerusuhan yang tak kunjung usai membuat mahasiswa Tiongkok di Hongkong ketirketir. Mereka akhirnya memilih pulang ke kampung halaman untuk menghindar­i bentrokan. Karena hampir tidak ada transporta­si umum yang berfungsi, mereka akhirnya difasilita­si pihak kampus dan kepolisian.

Para mahasiswa yang ingin pulang ke Beijing bisa naik perahu yang disediakan polisi. Foto-foto yang diunggah Stand

News menunjukka­n puluhan orang berdiri di perahu bertulisan polisi. Sebagian membawa koper. Hong Kong University of Science and Technology menyediaka­n bus khusus dari kampus ke stasiun yang masih bisa melayani rute ke Tiongkok.

Hong Kong Baptist University memilih meliburkan mahasiswan­ya selama dua pekan. Sebagian mata kuliah dilakukan via

online. Mereka juga menawarkan pembelajar­an online bagi mahasiswa yang memilih pulang ke Beijing.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia