Kapal Tua Jadi Bahan Baku Baja
SURABAYA, Jawa Pos – Setelah menawarkan saham perdana pada September lalu, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) mulai berekspansi. Perusahaan penyedia jasa pemotongan besi kapal itu membeli tiga kapal bekas. Oleh OPMS, kapal-kapal tersebut akan dijadikan 7.300 ton besi scrap sebagai bahan baku baja.
Dengan membeli tiga kapal bekas, OPMS berupaya mencapai target penjualan 2019 yang berupa 24.000 ton besi scrap. Yakni, besi hasil pemotongan dari kapal-kapal bekas. ’’Setelah IPO (initial public offering), kami memiliki ruang yang lebih luas untuk mengeksekusi rencana-rencana bisnis, termasuk pembelian tiga kapal tersebut. Itu juga secara tidak langsung mengurangi impor baja,’’ kata Direktur OPMS Alan Priyambodo Krisnamurti kemarin (14/11).
Alan menjelaskan bahwa bahan baku besi scrap berlimpah. Sebab, saat ini usia rata-rata kapal yang ada di Indonesia adalah 20–25 tahun. Sementara itu, perusahaan asuransi hanya membiayai kapal yang usianya tidak lebih dari 25 tahun. ’’Jadi, karena tidak ditanggung asuransi, kapal-kapal tua tersebut dilego kepada kami untuk dipotong dan didaur ulang,’’ paparnya.
Alan memperkirakan, dari total 36.000 kapal yang ada di Indonesia, 10 persen di antaranya adalah kapal-kapal tua.
Sekretaris OPMS Rubbyanto P. H. Handaja menjelaskan bahwa setiap tahun perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 10–15 persen. Dengan potensi bisnis yang besar, perseroan optimistis bisa mencapai target kinerja tersebut. Apalagi, perseroan memiliki sasaran kapal bekas yang jaringannya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.