Khofifah Minta Semua RS Terapkan Telemedicine
SURABAYA, Jawa Pos – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta layanan rumah sakit (RS) di Jatim menggunakan sistem digital. Salah satu program yang harus diterapkan adalah telemedicine. Program tersebut membuat layanan kesehatan lebih maksimal.
Saat ini layanan telemedicince sedang diterapkan pemerintah pusat. Ada dua rumah sakit di Jawa Timur yang mendapat kesempatan mengembangkan layanan itu. Yakni, RSUD dr Soetomo dan RSU Haji.
Khofifah mengatakan, tantangan layanan kesehatan semakin kompleks. Sistem digital diyakini mampu menyelesaikan tantangan tersebut. ’’Seperti masalah antrean berobat di rumah sakit,’’ ungkapnya.
Ke depan, dia ingin program itu diterapkan seluruh rumah sakit di Jawa Timur. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan dengan mudah. Telemedicine membuat layanan kesehatan lebih ringkas dan cepat.
Program tersebut membutuhkan pedoman pelayanan. Nanti pedoman pelayanan itu disusun bersama. Dengan begitu, metode layanan satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya bisa sama. ’’Terutama RS di Jawa Timur,’’ ucapnya.
Telemedicine adalah praktik kesehatan menggunakan sistem komunikasi dan digital. Biasanya, layanan diwujudkan dalam bentuk komunikasi audio, visual, dan data. Termasuk konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dari jarak jauh.
Dalam penerapannya, program itu memiliki kekhususan. Telemedicine yang diharapkan
Gubernur Khofifah memilik cakupan tersendiri. Pembagian ada pada pedoman layanan tersebut. Targetnya, layanan kesehatan di Jawa Timur memuaskan masyarakat. Itu sesuai program kampanyenya, yakni Jatim Sehat dan Cerdas.
Sebelumnya, Khofifah mengapresiasi pencapaian RS dr Iskak Tulungagung. RS tersebut mendapat penghargaan dunia.
Layanannya menggunakan sistem digital. Antara lain, Si Poetri (sistem pendaftaran online tanpa antre), Si Tole (sistem pendaftaran tutol dewe), serta TEMS (Tulungagung Emergency Medial Service).
Masyarakat di Tulungangung bisa melakukan registrasi dari rumah. Mereka tak perlu antre di rumah sakit. Mereka juga mendapat estimasi jam layanan di rumah sakit tersebut.
Inovasi terhadap layanan kesehatan itu sangat penting. Dia berharap telemedicine tersebut bisa menjadi awal perubahan layanan kesehatan di Jawa Timur. Selain itu, sistem pembelajaran manajemen rumah sakit bisa berjalan. Misalnya, rumah sakit tipe B bisa belajar dengan rumah sakit tipe A.