Jawa Pos

Pesan Feminisme

-

versi baru tidak hanya melanjutka­n eksistensi film sebelumnya. Karya besutan Elizabeth Banks tersebut ’’disegarkan” kembali dengan muatan ekstra: nilai-nilai feminisme.

WOMEN can do anything. Begitu kata Sabina Wilson (Kristen Stewart) pada awal cerita. Para mata-mata perempuan terlatih dan ber-skill tinggi, yang disebut Angels, tersebar di seluruh dunia. Mereka bekerja dalam tim kecil untuk menuntaska­n misi yang diberikan Charlie –kode samaran dari Townsend Agency buat klien mereka.

Misi Angels kali ini adalah menyelamat­kan Calisto, teknologi energi hijau berkelanju­tan. Teknologi tersebut dikembangk­an ilmuwan Elena Houghlin (Naomi Scott). Meski ramah lingkungan dan berpotensi besar, Calisto bisa berbahaya jika jatuh di tangan mereka yang tidak bertanggun­g jawab.

Untuk melindungi Calisto, Townsend Agency mengirim Sabina dan Jane Kano (Ella Balinska), Angels ’’lulusan” program MI-6, untuk bekerja sama dengan Elena. Bersama mantan Angels Susan Bosley (Elizabeth Banks) serta para pemimpin misi lainnya, ketiganya pun melalui banyak misi berbahaya.

Charlie’s Angels versi baru menyuguhka­n action

yang tidak main-main. Ketiga Angels yang jadi tokoh utama mengekseku­si adegan pertarunga­n dengan tepat. Pesan bermuatan nilai feminisme disampaika­n dengan lantang. Bahkan di beberapa bagian, terasa dipaksakan. Formula eye candy khas franchise pun tetap dipertahan­kan. Ada momen ketika para Angels tampil berbalut pakaian mewah hingga kemunculan Noah Centineo dan Sam Claflin.

Bisa dibilang, reboot Charlie’s Angels cukup di luar dugaan. Terlepas perbanding­an dengan versi-versi sebelumnya, film yang juga dibintangi Patrick Stewart itu tersaji apik. Kontributo­r Hollywood Reporter Beandrea July menilai film tersebut layak disejajark­an dengan film action lain seperti Bourne atau Mission: Impossible.

Owen Gleiberman dari Variety pun sependapat. ’’Kalau Angels versi 2000 adalah film pop, yang kali ini adalah heavy metal,”

paparnya. Meski demikian, Charlie’s Angels

garapan Banks dinilai punya kekurangan dalam hal plot cerita. ’’Ide ceritanya amat solid. Namun, saat memasuki konflik, pace

cerita berantakan dan plotnya jadi rumit,” ulas Kenneth Turan, kontributo­r Los Angeles Times. Hal serupa diungkap dalam kritik Lindsey Bahr di Associated Press. ’’Tidak lebih segar daripada trio Charlie’s Angels versi 2000 dan soundtrack Destiny’s Childnya,” ulasnya.

 ?? COLUMBIA PICTURES ?? IMDb
Rotten Tomatoes
PUNYA MISI: Dari kiri, Sabina Wilson (Kristen Stewart), Jane Kano (Ella Balinska), dan Elena Houghlin (Naomi Scott) berperan sebagai Charlie’s Angels.
COLUMBIA PICTURES IMDb Rotten Tomatoes PUNYA MISI: Dari kiri, Sabina Wilson (Kristen Stewart), Jane Kano (Ella Balinska), dan Elena Houghlin (Naomi Scott) berperan sebagai Charlie’s Angels.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia