Jawa Pos

BBM Bersubsidi Dibeli Orang Mampu

-

PERTAMINA membantah adanya kelangkaan stok di SPBU sampai memicu kemacetan. Khususnya untuk BBM jenis solar bersubsidi. Unit Manager Communicat­ion and CSR Pertamina MOR V Rustam Aji menyatakan, stok di terminal BBM (bahan bakar minyak), kilang, dan tanker masih aman.

Hal tersebut sangat berbeda dengan solar yang boleh disalurkan. ”Kalau stok itu BBM yang tersimpan, itu masih dalam jumlah aman dan Pertamina masih bisa menyalurka­nnya. Kalau alokasi itu volume yang boleh disalurkan,” terangnya kemarin (14/11)

J

Rustam menjelaska­n, penyaluran jenis BBM tertentu (JBT) atau BBM bersubsidi dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) dilakukan berdasar kuota. Di Jawa Timur, distribusi solar sudah melebihi batas kuota yang ditetapkan. Yang seharusnya hingga akhir Oktober hanya 1.740.000 kiloliter. Namun, sudah tercatat 1.915.000 kiloliter. Surabaya menjadi salah satu kota dengan konsumsi solar yang cukup tinggi.

Pertamina, kata Rustam, tidak mengurangi volume BBM. Namun, berdasar regulasi yang ada, penyaluran premium dan solar harus sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah. Pertamina berharap penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran. Selama ini, kelebihan kuota konsumsi BBM itu disebabkan BBM bersubsidi lebih banyak dibeli orang-orang yang tergolong mampu secara ekonomi.

Padahal, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No 191/2014,

BBM tertentu –termasuk jenis solar bersubsidi– hanya diperuntuk­kan kalangan tertentu. Di antaranya, industri rumah tangga, usaha mikro, pertanian, perikanan, transporta­si, dan pelayanan umum. ”Termasuk kendaraan pribadi dengan kapasitas mesin atau CC kecil,” jelas Rustam.

Pertamina sejatinya sudah memiliki hitung-hitungan yang riil terkait kebutuhan solar bersubsidi di setiap daerah. Termasuk di Jatim. Namun, hal itu tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat ekonomi menengah ke atas yang seharusnya menggunaka­n solar nonsubsidi (dexlite).

Bagaimana solusi atas minimnya pasokan BBM jenis solar di wilayah Jatim, khususnya Surabaya? Yang jelas, pihaknya memastikan tetap melayani permintaan konsumen untuk menyalurka­n BBM bersubsidi jenis solar. ”Meski harus diakui, kondisi saat ini memang terjadi kelebihan kuota untuk solar tersebut,” ucapnya. dibagusin

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia