Tim Pusat Evaluasi PLTSa
SURABAYA, Jawa Pos – Persiapan untuk pengoperasian pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) terus dilakukan Pemkot Surabaya. Salah satunya menyambut tim dari Jakarta yang akan melakukan evaluasi. Sebab, rencananya Presiden Joko Widodo meresmikan proyek tersebut.
Kepala Bappeko Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, pemkot sudah berupaya untuk mendorong atau mempercepat proyek tersebut agar segera beroperasi. Namun sebelumnya, ada tim dari pemerintah pusat yang mengevaluasi terlebih dahulu proyek tersebut. Tim itu akan memastikan semua peralatan dan sistem sudah terpasang sesuai dengan standar. ”Dalam waktu dekat ini akan datang dari Jakarta. Karena permintaannya di Desember nanti sudah bisa diresmikan. Tentu bergantung jadwal dari presiden juga nanti,” jelas Eri kemarin.
Manfaat PLTSa itu sangat besar untuk mengurangi tumpukan sampah di TPA Benowo. Dengan metode landfill gas power plant, pengolahan sampah tersebut menghasilkan listrik 2 megawatt.
Ditargetkan pada Desember, pengolahan sampah itu bisa menghasilkan listrik hingga 9 megawatt dengan metode gasifikasi power plant. Pemkot menganggarkan sedikitnya Rp 122,5 miliar untuk pengelolaan sampah di TPA Benowo.
Eri menambahkan, pemkot juga akan merampungkan pembuatan buffer zone di sekitar TPA tersebut. Luas buffer zone itu sekitar 50 meter dari batas akhir TPA. ”Nanti buffer zone itu bisa menjadi area terbuka hijau. Bukan tak mungkin menjadi tempat yang bisa didatangi dan area rekreasi,” jelas Eri. Namun, fungsi utama buffer zone itu memang untuk pelindung TPA.
”Di Jepang ada TPA yang berada di depan permukiman. Bahkan, pengolahan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun, Red) juga. Karena tak dimungkiri memang teknologinya canggih,” jelas dia. Namun, yang lebih penting adalah edukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.