Bikin Warung Kejujuran untuk Warga
GRESIK, Jawa Pos – Kreativitas dan inovasi para peserta program Gresik Bisa (Bersih, Indah, Sejuk, dan Asri) 2019 terbilang luar biasa. Tidak hanya terus bersemangat menata lingkungan fisik dan mencipta produk-produk unggulan. Namun, banyak juga kampung yang menggarap sumber daya manusia (SDM).
Warga RT 1, RW 2, Desa Mriyunan, Sidayu, misalnya. Selain membenahi lingkungan maupun mengembangkan potensi desa, warga mengampanyekan kejujuran atau integritas. Salah satunya, membuat warung kejujuran yang digagas karang taruna kampung setempat. Di warung itu tersedia aneka makanan. Namun, warung tersebut tanpa pramusaji. Warga yang membeli di warung itu tinggal memasukkan uang ke kotak uang. ’’Sesuai dengan harga makanan yang dibeli,’’ kata Ketua RT Ali Mashudi.
Di kampungnya, lanjut dia, juga memiliki salah satu produk unggulan bernama Wong Dayu. Yakni, aneka kerupuk dari hasil laut. Ada juga olahan bonggol yang sudah dipasarkan hingga luar daerah. Sementara itu, RT 3, RW 1, Desa Sedagaran, Sidayu, pun telah mendapat sebutan Kampung Kawisto. Yakni, nama buah yang keberadaannya sudah langka saat ini. Nah, warga setempat mampu mengolah buah tersebut menjadi aneka produk. ’’Ada dodol kinco hingga wedang kinco,’’ kata Ketua RT Mariyanto. Kemudian, RT 2, RW 1, Desa Mojoasem, Sidayu, dikenal sebagai kampung penghasil kerang dan teripang. Komoditas tersebut juga diolah menjadi beragam produk. ’’Pemasarannya sudah sampai ke berbagai kota,’’ kata Ketua RT Alimin.
Demikian juga warga RT 3, RW 3, Desa Ngawen, Sidayu, memiliki kopi rempah khas. Bahannya berupa kopi, kayu manis, dan sejumlah bahan lain. Lain lagi dengan aktivitas warga RT 2, RW 1 Desa Asempapak, Sidayu. Warga begitu getol melakukan penghijauan di wilayahnya. Bukan hanya itu. Warga juga memanfaatkan limbah dapur.