Warga Diajak Tanam dan Olah Katuk yang Kaya Manfaat
SURABAYA, Jawa Pos – Sudah dua tahun ini Sheyreen Callista Navila, 12, memiliki concern lebih terhadap lingkungan. Kepeduliannya itu tumbuh sejak kecil. Sheyreen terbiasa melihat sang nenek bercocok tanam di pekarangan rumah. ’’Menanam pohon adalah salah satu upaya menjaga kelestarian lingkungan,’’ ucap siswa kelas VI SDN Kaliasin 1 tersebut.
Dimulai dari diri sendiri, Sheyreen lantas berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya untuk menyosialisasikan pentingnya menanam pohon di rumah. Tanaman yang dianjurkan adalah katuk. Sebab, tanaman jenis perdu itu mudah tumbuh di mana pun dan ka ya manfaat.
’’Menanamnya sangat mudah. Batangnya ditancapkan di tanah, katuk sudah bisa hidup. Cukup disiram setiap hari dan sesekali dipupuk,’’ tuturnya saat membagikan bibit tanaman katuk hasil budi daya kebun rumahnya kepada warga RW 3, Dapuan, Kelurahan Krembangan Utara, kemarin (14/11).
Tahun ini ada 936 bibit tanaman katuk yang dibagikan. Paling banyak saat edukasi lingkungan di Kampung Teluk Aru, Perak Utara, yakni 250 bibit.
Dengan menanam katuk, juara I Pelajar Pelopor 2019 Se-Kota Surabaya Jenjang SD/MI itu ingin warga bisa mendapatkan manfaat untuk kesehatan. ’’Yang paling umum orang tahu, daun katuk bisa melancarkan ASI bagi ibu menyusui,’’ ucap siswa kelahiran 15 April 2007 tersebut.
Masih banyak manfaat daun katuk. Di antaranya, mencegah dan mengobati asam urat, meningkatkan daya tahan tubuh, serta menurunkan kadar kolesterol. ’’Daun katuk direbus, lalu diminum airnya,’’ kata Sheyreen.
Finalis Putri dan Pangeran Lingkungan Hidup 2019 yang digagas Tunas Hijau Surabaya itu juga giat menyosialisasikan beragam cara pengolahan daun katuk menjadi minuman dan snack sehat. Dia bekerja sama dengan UMKM di Kelurahan Perak Utara. Daun katuk yang dibudidayakan itu diolah menjadi brownies krispi, lidah kucing, dan stik keju.