PKS Tetap Lirik Anies untuk 2024
Tapi Tetapkan Tiga Syarat
JAKARTA, Jawa Pos – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi tamu kehormatan forum penting sebuah parpol. Kemarin (14/11) dia didapuk untuk membuka Rakornas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bidakara, Jakarta. Sebelumnya, Anies diberi panggung dalam pembukaan Kongres II Partai Nasdem pada 8 November.
Di atas panggung, Anies kemarin menunjukkan kemesraan dengan para elite PKS. Dia berpelukan dengan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS M. Sohibul Iman. Tepuk tangan dan teriakan ”takbir” dari hadirin pun membahana. ’’Akhir-akhir ini sedang musim pelukan. Kalau di puncak rukun, insya Allah terjaga sampai ke bawah,” ujar Anies yang disambut tepuk tangan.
Dalam pidatonya, Anies berterima kasih ke PKS karena menyokongnya dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Kini dia fokus menunaikan semua janji politiknya kepada warga Jakarta. ’’Akan kita tunaikan satu per satu dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Terkait kemungkinan dirinya didukung PKS dalam pilpres 2024, mantan Mendikbud itu tidak bersedia menanggapi. Sebab, kehadiran dia dalam rakornas PKS tidak untuk mencari dukungan. Namun, murni sebagai tuan rumah untuk membuka jalannya rakornas. ’’Jakarta ini selalu ramai. Tetapi, kita harus bedakan mana suara dan mana kebisingan. Mana voice mana noise,” celetuknya.
Juru Bicara PKS Pipin Sopian menyampaikan, tidak ada yang salah dengan kedekatan Anies Baswedan bersama elite PKS. Namun, menurut dia, mengaitkan kemesraan tersebut dengan proyeksi Pilpres 2024 terlalu jauh. ’’Waktu pilpres kan masih lama,” kata dia.
Meski demikian, pihaknya tidak menampik bahwa PKS akan melirik gubernur DKI Jakarta itu dalam pilpres mendatang. Menurut Pipin, ada tiga syarat jika Anies ingin didukung PKS di Pilpres 2024. Yang pertama, Anies harus membuktikan integritasnya. Selama menjabat gubernur DKI Jakarta, dia tidak boleh tercoreng namanya oleh kasus-kasus tercela. Khususnya tindak pidana korupsi. ’’Pemimpin itu harus teruji integritasnya,” kata Pipin.
Kemudian, Anies harus menepati janjinya membahagiakan warga Jakarta. Caranya, memberikan kerja nyata untuk kebaikan Jakarta. Itu akan terlihat dari sejumlah indikator. Misalnya, menurunnya indeks kemacetan, bebas banjir, serta pembangunan fasilitas publik lainnya.
Indikator ketiga, papar dia, layak atau tidaknya Anies didukung akan terlihat dari tingkat elektabilitas. Apakah tingkat elektabilitas Anies akan terus menanjak atau sebaliknya. Untuk mengukur elektabilitas tersebut, diam-diam PKS melakukan survei internal secara berkala. Melalui survei sementara, dia tidak menampik bahwa elektabilitas Anies Baswedan terpantau terus meningkat dari waktu ke waktu. ’’Ada peningkatan lah. Berapa angkanya, itu rahasia dapur internal,” ujar Pipin.
Selain nama Anies Baswedan, ada nama kader lain yang dilirik. Yaitu, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. ’’Kita akan pantau terus-menerus melalui survei,” papar Pipin.