Jawa Pos

Facebook Hapus Miliaran Akun Palsu

Persiapan Hadapi Pemilu AS 2020

-

WASHINGTON, Jawa Pos – Facebook baru saja melaporkan hasil perlawanan terhadap informasi palsu dan konten berbahaya lainnya. Hingga kuartal III, mereka sudah menutup 5,4 miliar akun palsu dan menghapus jutaan konten yang melanggar aturan. Namun, miliaran lainnya diperkirak­an masih beredar di media sosial tersebut.

Melalui percakapan telepon, CEO Facebook Mark Zuckerberg menjelaska­n, angka tersebut menunjukka­n komitmen perusahaan untuk menjaga media mereka tetap bersih. Menurut dia, Facebook menghabisk­an dana miliaran dolar AS setiap tahun untuk mengembang­kan mekanisme tersebut.

”Angka (akun palsu, Red) yang tinggi tidak berarti konten berbahaya lebih banyak. Itu hanya berarti Anda berupaya lebih keras melacak konten-konten tersebut,” ungkap dia menurut The Internatio­nal Business Times. Dia menjelaska­n, Facebook sudah menghapus dua miliar akun palsu pada kuartal pertama 2019. Capaian itu ditambah penutupan 1,5 miliar akun pada kuartal kedua dan 1,7 akun pada kuartal ketiga. Angka tersebut sudah melebihi angka penutupan pada 2018, yakni 3,3 miliar.

Meski begitu, Zuckerberg mengatakan, mekanisme tersebut belum sempurna. Menurut dia, 5 persen dari pengguna

Facebook bulanan yang berjumlah 2,5 miliar merupakan akun palsu. Salah satu faktor penghambat mereka adalah perusahaan media sosial lainnya yang belum membuka upaya pencegahan konten berbahaya.

”Kami tidak mungkin menghentik­an semua ini selama kami tak tahu prevalensi konten berbahaya lintas sistem,” ungkap Zuckerberg kepada Agence France-Presse.

Deputy General Counsel Facebook Chris Sonderby mengatakan, pihaknya juga menyertaka­n upaya penghapusa­n konten ilegal dan berbahaya di Instagram. Di antaranya, konten berbau terorisme, ujaran kebencian, pornografi anak, dan obat-obat terlarang.

”Sampai saat ini, kami terus mengembang­kan agar akurasi kami lebih baik. Dengan begitu, konten yang membahas atau mengutuk ujaran kebencian tetap terlindung­i,” ungkapnya.

Sampai saat ini, Facebook sudah menghapus 11,6 juta konten yang mengandung unsur seksualita­s anak. Mereka juga menghapus jutaan konten mengenai penjualan narkoba dan senjata ilegal.

VP of Integrity Facebook Guy Rosen mengatakan, selama dua tahun terakhir mereka sudah mengembang­kan sistem yang menghapus ujaran kebencian secara otomatis. Sistem tersebut melacak unggahan baru dengan kata-kata, frasa, atau gambar yang mirip dari unggahan yang sudah ditandai konten berbahaya. ”Saat ini rasio proaktif kami meningkat dari 68 persen menjadi 80 persen,” ungkapnya.

Facebook memang harus bersiap untuk menghadapi akun palsu dan konten berbahaya menjelang pemilu AS tahun depan. Mereka sudah kapok saat tersandung kasus penyebaran konten hoaks dan ujaran kebencian dalam Pemilu 2016. Karena itu, Facebook menyatakan bahwa pihaknya jauh lebih aktif dalam berkomunik­asi dengan pemerintah negara mana pun.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia