Big Machine Bantah Kekang Swift
Total poin: 8.744.418
• Baru saja merilis sneakers dengan Nike via brand fashionnya, Peaceminusone.
Aktif di media sosial. Setelah wajib militer, pemberitaan tentang G-Dragon selalu positif. Mulai unggahan pertama di media sosial setelah wamil, dukungan buat kakak ipar, lingkaran pertemanan yang baik dan didominasi high profile, hingga kerja sama dengan brand.
• •
Total poin: 9.861.176
NASHVILLE, Jawa Pos – Big Machine Records menjawab curahan hati Taylor Swift. Pihaknya merilis pernyataan resmi pada Jumat (15/11), sehari setelah mantan artisnya mengunggah surat di media sosial.
Menurut mereka, pernyataan Swift memuat informasi yang tidak benar dan mengejutkan. ’’Tidak pernah sekali pun kami menyatakan bahwa Taylor tidak boleh tampil di AMA (American Music Awards) atau mengeblok tayangan spesial Netflix. Faktanya, kami tak punya hak untuk melarangnya tampil live di mana pun,” ungkap label yang diakuisisi Scooter Braun pada Juni lalu tersebut. Namun, pihak Big Machine Records tidak menjelaskan lebih detail soal izin penampilan lagu-lagu lama.
Lebih lanjut, mereka mengatakan bahwa permintaan Swift yang ingin seluruh katalog karyanya didaftarkan lisensi lewat pihak ketiga telah dipenuhi. ’’Kenyataannya, secara kontrak, Taylor mengaku berutang jutaan dolar dan banyak aset ke perusahaan kami,” papar perwakilan label yang bermarkas di Nashville, Tennessee, itu. ’’Utang” tersebut juga meliputi kerja keras 120 karyawan yang membantu Swift merintis karir. 10
Total poin: 6.845.846
Total poin: 6.339.900
Big Machine Records menyatakan, pihaknya konsisten menghubungi mantan artisnya untuk mencapai kesepakatan terkait lisensi karya-karya lama. Namun, niat baik mereka justru ditolak. Mantan label Swift menilai kurangnya komunikasi secara langsung jadi sumber rumor miring. ’’Mari kita hentikan (pertengkaran) ini. Kita sama-sama punya tujuan memberikan hiburan yang diinginkan dan layak didapatkan fans,” tegasnya. Tiga jam setelah mantan labelnya memberikan keterangan resmi, Swift kembali melawan. Tim manajemen Swift mengungkapkan, justru pihak Big Machine Records-lah yang masih memiliki utang. Yakni, royalti senilai USD 7,9 juta (Rp 111,07 miliar) yang belum dibayarkan. Mereka juga mengklaim mantan label itu ”menebar” larangan sejak penampilan Swift di Tiongkok pekan lalu. Pihak Swift melampirkan bukti surel dari wakil presiden Big Machine Records. Dalam surel tersebut, sang wakil presiden menyatakan bahwa pihak label tidak bersedia menerbitkan lisensi penggunaan rekaman atau melakukan re-recording terkait dua proyek. Yakni, dokumenter spesial Swift di Netflix dan event Double Eleven yang dilaksanakan Alibaba di Tiongkok pekan
Berada di peringkat ke-45 jajaran musisi dengan tur konser yang paling menghasilkan versi Billboard, sekaligus jadi yang terbaik di antara musisi Asia lainnya.
Menyumbang 0,3 persen produk domestik bruto (GDP) Korea Selatan setiap tahun.
Terpilih sebagai rekanan kampanye anti kekerasan Love Myself dengan Unicef.
Penerima medali penghargaan presiden Korea Selatan termuda.
Punya engagement tertinggi dan basis fans teraktif di Twitter.
Mencatatkan 10 rekor di Guinness World Records.
Total poin: 4.605.498 lalu. Dalam acara itu, Swift membawakan tiga lagu dari album Lover.
Mengutip perjanjian yang diterbitkan sebelum Swift pindah ke Republic Records, proses rekaman ulang lagu dari enam album terdahulu baru bisa dilakukan pada November 2020. Otomatis, Swift tak bisa membawakan karyanya mulai era Taylor Swift hingga Reputation sampai setidaknya pengujung tahun depan.
PerwakilanMusicArtistsCoalitionmenilai langkahyangdiambilBigMachineRecords tidak masuk akal. ’’Untuk sebuah label, melarang seniman menampilkan atau menggunakankaryanyaadalahhalyang tidak pernah terjadi sebelumnya,’’ ujar Irving Azoff, anggota koalisi tersebut yang juga chairman label Full Stop Management.
Lebih lanjut, produser dan drumer Eagles Don Henley menegaskan, setiap musisi punya hak penuh atas karyanya. ”Tiap bait lirik lagu hingga langkah di panggung adalah kuasa mereka,” tegasnya. Pihak Music Artists Coalition menyatakan mendukung Swift.