Dika/Nadia Selamatkan Muka Jatim
MADIUN, Jawa Pos – Sambil duduk di belakang pelataran GOR Wilis, Madiun, Nadia Marshela Putri berbicara kepada sang ayah, Sulthoni, melalui sambungan telepon. Nada suaranya sedikit lirih.
Setelah menyapa sang ayah dengan salam, Nadia berucap, ’’Pak, alhamdulillah, Nadia juara.’’ Entah respons apa yang disampaikan sang ayah di ujung telepon setelah mendengar suara anaknya itu. Sebagai prajurit TNI-AU, Sulthoni kemarin memang tidak bisa menemani sang buah hati bertanding karena sedang bertugas di Bangka Belitung.
Yang jelas, setelah mengatakan kabar baik tersebut, Nadia tak bisa membendung lagi air matanya. Pembicaraan antara anak dan ayah itu berlangsung cukup lama. Sesekali Nadia berhenti bicara. Dia menjauhkan gawainya dari telinga untuk mengusap air mata.
Sesaat sebelumnya, di lapangan satu GOR Wilis, Madiun, Nadia baru saja membuat raihan istimewa. Bersama pasangannya, Mochamad Yovandika Ramadhan, dia memastikan diri menjadi kampiun sektor ganda remaja campuran Djarum Sirnas Premier Jatim Open 2019.
Di partai final, pasangan yang berasal dari tim Bayu Kencana Pasuruan itu mengempaskan Gerardo Rizqullah Hafidz/ Az-Zahra Putri Dania (Jaya Raya Jakarta/ Sekolah Khusus Olahraga Ragunan) dua set langsung 21-19, 21-15. Pertandingan berlangsung selama 34 menit.
Gelar juara yang diraih Dika dan Nadia tersebut sekaligus menyelamatkan muka Jawa timur sebagai penyelenggara sirnas seri pemungkas ini. Pasalnya, satu wakil Jatim lainnya yang tampil di final, Azzahra Melani Arjisetya (PB Putra Mahesa Badminton Academy Kediri), masih harus mengakui keunggulan Raden Roro Widya Aninditya (PB Djarum Kudus) di sektor tunggal pemula putri.
Kemarin Dika/Nadia tampil begitu taktis untuk meladeni perlawanan Hafidz dan Dania. Markis Kido, pelatih Hafidz/Dania, mengakui anak asuhnya tampil kurang tenang. ’’Terlalu banyak buat kesalahan sendiri tadi anakanak,” ucap Kido.
Hasil tersebut sekaligus menjadi gelar juara perdana Dika/Nadia di pergelaran sirnas sepanjang 2019. Tahun ini mereka turun di lima seri sirnas. Namun, hasil terbaik sebelumnya hanya mencapai babak 16 besar. ’’Ini di luar dugaan. Kami datang ke sini dengan tidak memasang target apa-apa sebenarnya,” ucap Muhammad Ramadhan Firmansyah, pelatih klub Bayu Kencana Pasuruan.
Dari sektor tunggal dewasa putri, pebulu tangkis Fastron Pertamina Jakarta Dinar Dyah Ayustine sukses meraih gelar sirnas keempatnya tahun ini. Di final, mantan pebulu tangkis pelatnas itu mengatasi perlawanan Gabriela Meilani Moningka dari Berkat Abadi Banjar 18-21, 21-15, 17-6.
Gabriela tidak mampu meneruskan game ketiga karena kelelahan dan mengalami sesak napas. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit sebelum game ketiga berakhir. ’’Semoga nggak apa-apa (Gabriela). Tadi (kemarin, Red) memang kita banyak main reli dan banyak menguras tenaga,” ucap Dinar.