Libatkan ITS untuk Bangun Angkutan Sungai
SURABAYA, Jawa Pos – Dinas perhubungan (dishub) berencana membagi jenis moda transportasi sungai yang akan dibangun. Ada yang difungsikan untuk angkutan orang atau wisata. Ada pula yang digunakan untuk angkutan barang.
Untuk menentukan peruntukannya, dishub menggandeng ahli dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Ada beberapa aspek yang akan disurvei. Salah satunya, kedalaman sungai. ”Itu perlu untuk menentukan sungai mana yang digunakan dan perahu jenis apa,” kata Kepala Dishub Irvan Wahyudrajat.
Menurut dia, setiap sungai bakal difungsikan sesuai karakteristiknya. Sebab, setiap sungai memiliki kedalaman yang berbeda. Ada beberapa sungai yang bahkan dipakai bahan baku air PDAM. ”Itu juga harus dihitung,” terangnya.
Tim ahli ITS dilibatkan untuk menghitung supply and demand. Tujuannya, mengetahui jumlah armada yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Jadi, pengadaan armada akan lebih proporsional.
Nah, agar tidak mengganggu sungai yang menjadi bahan baku air PDAM, dishub juga menggandeng dinas pengairan dan Jasa Tirta. Menurut Irvan, moda transportasi sungai harus bisa menjadi salah satu solusi atas kemacetan di Surabaya tanpa merusak ekosistem sungai. ”Itu nanti kami pikirkan bersama pihak-pihak terkait,” ucapnya.
Tahun depan dishub akan merancang masterplan. Di dalam masterplan itu, sudah harus ada perhitungan terkait dengan jumlah armada yang dibutuhkan. Termasuk peruntukannya. ”Nanti ditentukan yang untuk angkutan orang berapa dan angkutan barang berapa. Jadi, itu mengacu pada hasil survei yang dilakukan tim,” paparnya.