Infrastruktur Diplomasi Tiongkok Paling Digdaya
Punya Pos Diplomatik Terbanyak di Dunia
SYDNEY, Jawa Pos – Tiongkok terus mengancam posisi AS sebagai kekuatan adidaya dunia. Baru-baru ini lembaga penelitian politik dari Australia Lowy Institute merilis Global Diplomacy Index 2019. Laporan tersebut menyebutkan infrastruktur diplomasi terbesar di bumi.
”Dengan 276 pos diplomatik, Tiongkok meraih peringkat pertama mengalahkan AS,” ujar Bonnie Bley, ketua periset, kepada Agence France-Presse.
Jumlah kedutaan besar antar kedua raksasa ekonomi itu tak beda jauh. Tiongkok memiliki kedutaan di 169 negara. AS memiliki kedutaan di 168 negara. Jumlah kedutaan tersebut pun meningkat setelah beberapa sekutu Taiwan berpindah haluan. Pemerintahan Xi Jinping membuka kedutaan di El Salvador, Burkina Faso, Gambia, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, serta Republik Dominika setelah semua sepakat tak lagi mengakui kedaulatan Taiwan.
Namun, yang membuat Tiongkok menang telak adalah jumlah konsulat jenderalnya. Tahun ini Tiongkok mempunyai 96 konsulat di kota-kota besar negara asing, sedangkan AS memiliki 88 konsulat.
”Secara teori, konsulat dibuka untuk mempererat kerja sama ekonomi. Hal itu menandakan jaringan Tiongkok sesuai dengan ambisi ekonomi mereka,” imbuh Bley.
Salah satu faktor yang membuat Tiongkok meraih posisi nomor satu soal infrastruktur diplomasi adalah kebijakan rezim AS saat ini. Di saat Tiongkok terus menambah kantor perwakilan, AS malah menutup beberapa. Misalnya, penutupan Konsulat AS di St Petersburg pada 2018 karena cekcok isu serangan racun bekas agen Rusia di Inggris.
Menurut Lowy Institute, hanya 73 persen posisi kunci di Kementerian Luar Negeri yang tertinggi.
Mari Yovanovitch, mantan duta besar AS untuk Ukraina, memperingatkan bahwa lembaga diplomasi negara sedang krisis.
Memang, situasi kali ini belum menunjukkan kekalahan AS. Meski diplomasi Tiongkok lebih kekar, AS masih terlihat lebih kuat. AS ditempati 346 kantor diplomatik dari berbagai negara.
Sebaliknya, Tiongkok hanya menampung 256 kantor perwakilan asing. ”Sampai saat ini, AS masih menjadi pusat diplomasi global. Tiongkok masih jauh,” ungkap Bley.
Selain Tiongkok dan AS, Prancis memegang posisi ketiga soal kekuatan diplomasi dengan 267 kantor perwakilan. Sementara itu, Jepang berada di posisi keempat, mengalahkan Rusia. Indonesia menjadi kekuatan diplomasi terkekar di Asia Tenggara dengan peringkat ke-21 dari 61 total negara yang disurvei. Indonesia mengalahkan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Australia, dan Singapura.