Jawa Pos

Pengalaman Mengurus Refund di Juanda

-

SAYA penumpang AirAsia yang seharusnya terbang pada 1 Desember 2019 pukul 07.30. Saya pilih penerbanga­n pagi karena ada urusan pada siang. Namun, 24 jam sebelum terbang, saya mendapat notice pembatalan penerbanga­n dan digantikan pukul 22.30.

Saya lantas mendatangi Terminal 2 Bandara Juanda. Di sana, konter AirAsia tutup. Costumer service

(CS) bandara mengarahka­n saya ke help desk tempat check-in baggage.

Setelah bertanya ke Avsec AirAsia, saya diarahkan untuk menuju help desk 21-24. Saat itu pukul 09.20. Sesampai di help desk, petugas mengatakan bahwa saya seharusnya tidak mendatangi­nya. Sebab, semua refund diproses lewat online. Lalu, mengapa petugas sebelumnya mengarahka­n saya untuk mengantre di help desk? Alih-alih langsung mengatakan untuk menggunaka­n web? Konter CS bandara pun tidak ada gunanya karena selalu tutup dan semua diarahkan ke help desk, berdesakan dengan penumpang lain yang check-in.

Lalu, untuk apa ada help desk

bila sama sekali tidak ada ”help”,

malah makin menyusahka­n. Dan, ternyata ini bukan pertama. Berdasar informasi petugas sekuriti bandara, banyak costumer yang bernasib sama seperti saya. Mencari ke konter, malah tutup.

Jika semua berbasis online, ada baiknya AirAsia menginvest­asikan resource ke perbaikan teknologi dan mengurangi staf offline yang unhelpful dan misinforme­d. Lalu, apa etis reschedule sepihak pada

time frame sesempit itu tanpa alasan detail pula? Sebaiknya, ada regulasi lebih lanjut yang mengatur agar customer tidak terus-menerus dirugikan.

CANDRA HAPSARI SUSILO,

Perumahan Merpati, Sedati,

Sidoarjo

 ?? ILUSTRASI: CHIS/JAWA POS ??
ILUSTRASI: CHIS/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia