Atletik Gagal Tambah Emas
CLARK CITY, Jawa Pos – Cabor atletik gagal menutup hari terakhir perlombaan dengan medali emas. Juara bertahan tolak peluru Eki Febri Ekawati harus puas meraih perak. Sementara itu, Atjong Tio Purwanto hanya bisa finis di tempat ketiga di nomor lari 3.000 meter steeplechase.
Eki kalah oleh wakil Thailand yang menjadi runnerup SEA Games 2017, yakni Areerat Intadis. Intadis mengklaim emas setelah membukukan lemparan sejauh 15,80 meter. Berselisih 0,72 meter dari Eki.
’’Memang belum rezekinya saja,’’ ucap Eki setelah seremoni pengalungan medali di stadion atletik New Clark City (NCC) Sports Complex, Clark City, kemarin.
ReaksiberbedaditunjukkanAtjong. Pelari 28 tahun itu terlihat sangat kecewa. Berkali-kali dia meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia. Sejak awal lomba, Atjong memimpin. Dia ditempel ketat oleh duo Vietnam, Oanh Thi Nguyen dan Joida Gadot Gagnao.
Nguyen melakukan breakaway pada tiga lap terakhir. Nguyen meraih emas dan Gagnao perak. ’’Tahun ini banyak dapat cedera dan baru maksimal latihan 2–3 bulan sebelum SEA Games. Daya tahan ada, tapi kecepatan ketinggalan,’’ tutur Atjong. Atjong mengalami cedera dobel saat mengikuti kejurnas di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, awal Agustus lalu. Kaki kanannya menabrak gawang. Dia menggunakan kaki kiri sebagai tumpuan. Alhasil, betis kirinya ikut cedera. Selama dua bulan menjelang SEA Games, fokus dia hanya memulihkan cedera.
’’Itu kekurangan saya, karena tak pernah latihan kecepatan,’’ ucap Atjong. ’’Makanya saya tarik (cepat) di awal. Yang ikut paling 1–2 orang, jadinya masih bisa amankan medali. Daripada nunggu-nunggu, saya tak bisa tarik speed malah kemungkinan kecil dapat medali. Kalau tarik dulu, kemungkinan dapat medali tinggi karena kondisi itu,’’ tutur dia.