Bosz Belum Seberuntung Mathi
BAYER Leverkusen menjadi pesaing Atletico Madrid untuk lolos ke fase knockout.
Leverkusen juga bermain di kandang dalam matchday
pemungkas grup D. Yakni, menghadapi Juventus di BayArena dini hari nanti (siaran langsung Champions TV 2 pukul 03.00 WIB).
Seiring Juve sudah memastikan lolos sebagai juara grup, kans Leverkusen terbuka untuk meraih kemenangan dan merebut tiket ke 16 besar. Tentu sembari berharap Atletico terganjal. ’’Saya berharap keberuntungan datang kali ini,’’ ucap Peter Bosz, der trainer Leverkusen, di laman resmi klub.
Keberuntungan yang dimaksud Bosz adalah nasib baik di Liga Champions. Sebab, ketika masih menangani Ajax Amsterdam (2016–2017) maupun Borussia Dortmund di paro pertama musim berikutnya (2017–2018), Bosz selalu apes.
Bersama Ajax, pelatih 56 tahun asal Belanda itu hanya sampai playoff. Lalu, di Dortmund, pelatih yang terinspirasi filosofi permainan dan style Pep Guardiola tersebut dipecat setelah Die Borussen tanpa kemenangan selama fase grup.
’’Banyak yang menganggap peluang kami lebih kecil (daripada Atletico, Red). Tetapi, kami masih punya kesempatan dan kami ingin memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya,’’ tutur Bosz yang sudah dua musim terakhir menangani Leverkusen.
Yang menarik, peruntungan Bosz berkebalikan dengan Matthijs de Ligt, bek Juventus yang dibesarkannya tiga musim silam di Ajax. Musim ini De Ligt turut berperan membawa Juve lolos ke 16 besar. Musim lalu bek yang akrab disapa Mathi itu menjadi kapten Ajax saat melaju hingga semifinal. ’’Bayangkan jika De Ligt melakukan blunder untuk membantu mentornya (Bosz, Red),’’ sindir laman Stern. Namun, versi La Gazzetta dello
Sport tadi malam, ada kemungkinan De Ligt tidak dibawa allenatore Juve Maurizio Sarri ke Jerman.
Performa Juve sedang tidak bagus. Dalam dua laga terakhir di Serie A, Bianconeri gagal menang (1 seri dan 1 kalah). Sebaliknya, Leverkusen menang terus dalam tiga laga terakhirnya.