Disbudpar Matangkan Konsep Museum Abu Han
SURABAYA, Jawa Pos – Museum Pendidikan di Jalan Genteng Kali telah resmi dibuka Pemkot Surabaya. Museum Olahraga di Jalan Indragiri memasuki tahap pembangunan. Lantas, bagaimana dengan Museum Abu Han di Jalan Karet?
Saat ini keinginan publik untuk mendatangi museum di kawasan kota tua tersebut memang cukup besar. Masyarakat ingin tahu apa saja koleksi keluarga Han (Han Bwee Koo) yang masih tersisa. Meski, hingga kini, belum diketahui kapan museum itu dibuka.
Saat dimintai konfirmasi, Kabid Kebudayaan Disbudpar Kota Surabaya Dayu Kadek Asritami memastikan bahwa Rumah Abu Han akan dibuka untuk wisata museum. Pengoperasian museum masih menunggu proyek penataan Jalan Karet. ’’Setelah revitalisasi Jalan Karet selesai, museum bisa dibuka. Semoga tahun depan terwujud,’’ ujar Dayu kemarin (10/12).
Menurut Dayu, keberadaan museum sangat penting. Salah satunya, meramaikan Jalan Karet dan sekitarnya. Dengan adanya museum itu, jumlah wisatawan diprediksi melonjak. ’’Yang jelas, di museum akan dipamerkan banyak peninggalan bersejarah,’’ katanya.
Berdasar informasi, syarat-syarat pendirian museum sebenarnya telah dituntaskan disbudpar. Penomoran dan pendataan koleksi sudah rampung dilakukan. Proses kajian juga sudah selesai.
Rencananya, ada seratus peninggalan keluarga Abu Han yang ditampilkan. Mulai cangkir, lukisan, hingga patung. Benda-benda tersebut memiliki riwayat masing-masing. Selain itu, konsep museum telah dirancang. Nanti ruangan tidak sekadar diisi barang pameran. Ada narasi tentang kehidupan Abu Han. Narasi tersebut bakal dipasang di dinding museum.
Kepala Subbidang (Kasubbid) Transportasi Sumber Daya Air dan Utilitas Bappeko Adi Gunita menjelaskan, proyek penataan Jalan Karet berlanjut pada 2020. Ada pembangunan trotoar anyar. Selain itu, pemerintah bakal memasang lampu ikonik untuk mendukung suasana malam hari. ’’Konsepnya sama seperti sisi utara. Ada PJU yang dimodel klasik,’’ jelas Adi.