Prediksi Tidak Ada Kemacetan di Jalan Tol
Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 bakal memicu arus mudik. Puncak arus mudik Natal diperkirakan terjadi pada 21 dan 22 Desember. Bagaimana persiapan menghadapi arus mudik Nataru tersebut? Berikut obrolan wartawan
Pos
Jawa
Ilham Dwi Ridlo Wancoko dengan Kakorlantas Irjen Istiono kemarin. Bagaimana persiapan untuk lalu lintas Nataru tahun ini?
Semua telah dilakukan. Saya telah mengecek kesiapan jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya. Infrastruktur telah siap. Hanya, memang ada titik kemacetan seperti rest area dan beberapa titik jenuh pengendara. Namun, semua itu telah dipersiapkan antisipasinya.
Antisipasi apa yang dilakukan?
Untuk rest area telah dilakukan dialog dengan para pengelola rest area. Lalu, nanti ada sistem buka tutup masuk rest area bila dirasa telah penuh. Selanjutnya, ada langkah one way hingga contraflow yang akan dilaksanakan berdasar situasi dan kondisi.
Titik mana yang diperkirakan terjadi kemacetan parah?
Di jalan tol, saya yakin tidak ada kemacetan semacam itu. Apalagi seperti kemacetan Brexit (Brebes Exit) beberapa tahun lalu. Mungkin yang ada hanya penumpukan atau kepadatan kendaraan. Bila hal itu terjadi, nanti ada pengalihan arus ke Cirebon Barat. Setiap kemacetan sepanjang 5–10 km akan dipenggal dengan pengalihan arus.
Ada persoalan lain yang mungkin perlu diantisipasi?
Ya, soal titik jenuh pengemudi. Pengemudi biasanya mengalami kejenuhan saat di jalan tol. Biasanya terjadi saat akan memasuki Jawa
Tengah. Kelelahan dan ngantuk biasanya terjadi. Itulah yang bisa membuat kendaraan out of control. Saya berharap pengemudi bisa beristirahat bila merasa lelah. Jangan dipaksakan.
Adakah instruksi khusus kepada pengemudi untuk mengusir kejenuhan berkendara?
Kita fokuskan pada kerawanan kecelakaan di tol Cipali Km 86–130. Ada satu langkah pencegahan di Km 130 melalui pemanfaatan rest area. Kita wajibkan pengemudi beristirahat di sana. Tol Cipali Km 86–130 selama ini dianggap sebagai titik jenuh pengendara. Data tahun lalu ada 22 kejadian kecelakaan di tol Cipali Km itu.
Karena itu, pengendara diwajibkan menepi di rest area Km 130 untuk beristirahat. Jajaran kami nanti juga mengerahkan mobil pemandu untuk mengingatkan pengendara agar tak memaksakan diri. Ada warning di mobil double cabin kami. Ada running text dan pengeras suara.