Tahun Anggaran Habis, Proyek Belum Selesai
GRESIK, Jawa Pos – Tahun anggaran 2019 bakal berakhir dua pekan lagi. Padahal, banyak proyek yang belum selesai. Misalnya, peningkatan Jalan Sidoraharjo–Kesamben Kulon yang progres pengerjaannya belum sampai 40 persen. Dewan meminta pemkab bertindak tegas.
Saat ini permukaan lokasi proyek senilai Rp 1,6 miliar itu masih berupa tanah. Baru ada pemasangan batu kali dan box culvert. Dari arah utara, pengerjaannya memang hampir selesai. Kurang beberapa meter saja.
Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengaku melihat langsung progres proyek Rp 1,6 miliar tersebut saat inspeksi kemarin (16/12). Politikus PKB itu menyebutkan, proyek tersebut merupakan pengerjaan plengsengan ditambah peningkatan jalan. ’’Nah, jalannya belum diapa-apakan. Kemudian, plengsengan juga belum selesai,” ucapnya.
Berapa progresnya? Hamdi meyakini progres pengerjaan itu belum sampai 40 persen. Padahal, tahun anggaran dua pekan lagi berakhir. Menurut kontrak, proyek tersebut dikerjakan pada 20 September lalu hingga 18 Desember besok. Belum diketahui apakah proyek tersebut bisa selesai atau tidak.
Dia baru menyadari bahwa pemkab tidak pernah mem-blacklist pelaksana proyek yang nakal selama dua tahun terakhir. ’’Ada tahun 2017 lalu dan hanya satu. Ini saya sudah menghubungi dinas terkait katanya selesai. Nah, saya yang melihat progresnya di lapangan saja tidak yakin selesai,’’ katanya.
Dia meminta dinas PUTR mengambil langkah tegas. ’’Iya, pelaksana yang tidak bisa menyelesaikan itu harus di-blacklist sebagai sanksi. Kalau tidak ditegasi, nanti tahun depan juga sama,’’ tegasnya.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUTR Pemkab Gresik Dhiannita Triastuti menyampaikan, sejauh ini belum ada proyek yang habis masa kontraknya. Karena itu, belum ada tindak lanjut seperti penjatuhan sanksi. ’’Belum ada yang habis,’’ tuturnya.