Parkir BPJS Bikin Macet Lagi
Pengembang Hanya Beri Waktu Dua Minggu
SURABAYA, Jawa Pos – Jalan Dharmahusada Indah sisi barat kembali menyempit. Pemicunya, satu lajur terpotong oleh kendaraan yang parkir di depan kantor BPJS Kesehatan Cabang Surabaya. Padahal, sebelumnya penataan parkir sudah bagus dengan menempati lahan kosong yang tidak jauh dari kantor tersebut.
Kendaraan roda empat yang melintas dari Dharmahusada
Indah ke Dharmahusada harus bergantian. Yang terbuka hanya satu lajur. Alhasil, antrean kendaraan cukup panjang. Jalan pun tidak bisa cepat karena banyak orang lalu-lalang di sana.
Kemarin, misalnya, kendaraan yang parkir mengular hingga 200 meter ke selatan dari kantor BPJS Kesehatan. Parkir sepeda motor paralel rangkap dua. Memakan jalan 3–4 meter.
Lalu-lalang warga yang hendak menuju ke kantor juga menambah kepadatan. Banyak yang enggan melintas ke jalur pedestrian. Turun dari kendaraan langsung melipir menuju pintu masuk kantor tersebut.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surabaya Herman Dinata Mihardja menyatakan, penyempitan jalan itu memang menjadi masalah. Padahal, sebelumnya bisa diatasi. Parkirnya menempati lahan milik salah seorang pengembang di kawasan itu. Jaraknya sekitar 50 meter sebelah timur kantor tersebut.
Sayang, izin yang diberikan pengembang untuk memakai lokasi itu terbatas. Praktis, setelah masa kesepakatan habis, parkir itu harus pindah. Lahan tersebut harus steril lagi dari kendaraan roda dua dan empat. ’’Memang pengembang hanya memberi waktu dua minggu,’’ jelasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya tengah berkoordinasi dengan polsek setempat dan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Harapannya, ada solusi yang pas agar masalah kendaraan bisa diatasi. ’’Kami juga sedang mencoba lagi negosiasi dengan pengembang,’’ paparnya.
Untuk juru parkir yang berjaga, Herman mengatakan bahwa petugas itu merupakan mitra dishub. Artinya, bukan petugas ilegal. Dia berharap dalam waktu dekat masalah tersebut segera mendapat solusi.
SURABAYA, Jawa Pos – Tahapan pelaksanaan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) terus berlangsung. Lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMPT) pun terus mendorong agar seluruh sekolah dan siswa segera melakukan registrasi dan pembuatan akun secara permanen. Sebab, sekolah dan siswa yang belum menyelesaikan pengisian data secara permanen masih banyak.
Kemarin (16/12) Universitas Airlangga (Unair) mengumpulkan ratusan sekolah dari berbagai daerah di Jawa Timur di rektorat Unair. Kegiatan sosialisasi SNMPTN dan seleksi bersama nasional masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) tersebut dipimpin Rektor Unair sekaligus Wakil Ketua 1 LTMPT Prof Mohammad Nasih.
Nasih mengatakan, semua perguruan tinggi memiliki tugas untuk menyosialisasikan SNMPTN dan SBMPTN kepada sekolah. Unair mendapatkan jatah Kabupaten Lamongan, Gresik, dan Bojonegoro. Meski begitu, banyak juga peserta dari Surabaya yang hadir dalam sosialisasi itu. ”Kami mengundang
Data Sekolah dan Siswa yang Sudah Registrasi Akun LTMPT (Hingga kemarin pukul 12.30):
Total 15.700 sekolah yang sudah aktif daftar akun LTMPT
Baru 4.000 sekolah yang sudah mempermanenkan data. seluruh kepala sekolah untuk mengetahui kebijakan baru dalam SNMPTN dan SBMPTN,” katanya.
Khususnya terkait single sign on (SSO) untuk mendaftar SNMPTN dan SBMPTN. Saat ini tahapan registrasi dan pembuatan akun LTMPT masih berlangsung. ”Ini perkembangan data secara nasional. Masih ada waktu hingga 7 Januari,” ujarnya.
Registrasi dan pembuatan akun LTMPT tersebut merupakan langkah awal untuk pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS). Jadi, sekolah maupun siswa harus sudah registrasi dan memiliki akun LTMPT dengan data permanen.
Nasih menuturkan, yang perlu diketahui oleh sekolah dalam pelaksanaan SNMPTN adalah tentang penentuan siswa yang eligible atau layak untuk mendaftar SNMPTN. Setelah LTMPT memutuskan kuota yang bisa di605.000 siswa yang sudah daftar akun LTMPT
Baru 250.000 data siswa yang sudah permanen dan terverifikasi ikutkan dalam SNMPTN, sekolah harus memutuskan nama-nama siswa yang didaftarkan. ”Sedikit berbeda dengan tahun lalu. Namanama yang berhak mendaftar SNMPTN diputuskan langsung oleh sekolah,” katanya.
Nasih menambahkan, Unair secara umum telah menentukan kuota SNMPTN 30 persen. Yakni, 20 persen murni menggunakan data yang sudah ada di PDSS. Kemudian, 10 persen akan menggunakan kriteria tambahan prestasi yang dilakukan secara terbuka. Misalnya, dalam kegiatan Expo Campus dan lainnya. ”Ya kalau prestasi nasional, minimal juara I. Sementara, prestasi internasional bisa juara I, II, dan III,” katanya.
Sementara itu, tahun depan total kursi di Unair akan bertambah. Jika tahun lalu total kuota mahasiswa baru 5.500 kursi, tahun depan kuotanya bertambah menjadi sekitar 6.000 kursi.