Kenaikan Penumpang Kapal Diprediksi Mulai Besok
Siagakan Posko untuk Antisipasi Lonjakan
SURABAYA, Jawa Pos – Jumlah penumpang kapal saat Natal dan tahun baru (Nataru) memang tak setinggi Hari Raya Idul Fitri. Meski begitu, langkah siaga tetap dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan penumpang. Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Utama Tanjung Perak, Pelindo III, bersama instansi lainnya membangun posko bersama di pelabuhan.
Posko sudah terbangun saat ini. Namun, pengoperasiannya dimulai per Rabu besok (18/12). Selain untuk pemantauan arus penumpang, posko tersebut dipakai untuk pelayanan kesehatan dan keamanan. Kepala Humas Pelindo III Regional Jatim Rendy Fendy menuturkan, saat ini jumlah penumpang kapal laut masih terhitung landai. Jumlahnya seperti hari biasa.
Penumpang diprediksi meningkat mulai besok. ”Pada Nataru, trennya berbeda. Bukan mudik, namun liburan,” kata Rendy. Oleh sebab itu, dia menyebut ada sejumlah rute yang bakal mengalami peningkatan. Di antaranya, Surabaya–Makassar, Surabaya–Lembar (NTB), Surabaya–Balikpapan dan Surabaya– Banjarmasin, atau sebaliknya.
Prediksi tersebut, lanjut Rendy, tidak saja didasari jumlah alat transportasi yang tersedia. Itu juga mengacu jumlah penumpang Nataru 2018. Pada momen liburan Nataru, jumlah penumpang meningkat hingga 64,16 persen dibandingkan 2017.
Pada 2018, jumlah penumpang kapal laut di Pelabuhan Tanjung Perak tercatat mencapai 34.670 orang. Perinciannya, 20.182 penumpang turun dan 14.488 penumpang berangkat. Jumlah penumpang asal dan menuju Makassar mendominasi dengan angka 10.635 orang.
Pada Nataru tahun ini, ada tambahan layanan yang disiapkan Pelindo. Yaitu, bus gratis yang stand by di pelabuhan pada 18–25 Desember. Kuotanya mencapai 20 ribu kursi untuk beberapa daerah tujuan. Di antaranya, Ngawi, Bojonegoro, Kediri, dan Madiun. Untuk menggunakannya, penumpang tidak perlu mendaftar. Mereka bisa langsung masuk ke bus,” papar Rendy.
Rendy menjelaskan, armada bus merupakan layanan anyar.
Untuk itu, Pelindo berkoordinasi dengan operator kapal untuk sosialisasi. Sementara itu, kenaikan juga diprediksi terjadi di Pelabuhan Ujung. Jumlah penyeberang ke Madura berpotensi meningkat. Meski begitu, PT ASDP Indonesia Ferry masih belum berencana menambah kapal.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Surabaya Saharudin Koto menjelaskan, penambahan kapal dirasa kurang efektif. Sebab, saat ini sudah ada Jembatan Suramadu. ”Kami tetap mengoperasikan dua kapal. Namun, nanti dievaluasi lagi,” kata Saharudin.