Jawa Pos

Pengusaha Laundry Diimbau Buat IPAL

-

SURABAYA, Jawa Pos – Dinas lingkungan hidup (DLH) mengimbau pemilik laundry untuk memiliki instalasi pengelolaa­n air limbah (IPAL). Imbauan tersebut dikeluarka­n setelah air di kawasan Karang Pilang diketahui mengandung mikropopla­stik. Bahkan, kandungan zat itu juga mencemari ikan di waduk.

Mikropopla­stik diketahui setelah anggota Ecological Observatio­n and Wetlands Conservati­on (Ecoton) mengambil sampel air di sepanjang kali Karang Pilang– Gunungsari pada November. Hasilnya, air di sana terpapar mikropopla­stik. Itulah yang membuat kandungan oksigen menurun.

Selain uji kualitas air, Ecoton mengambil sampel pada 103 ekor ikan. Di tubuh ikan juga ditemukan kandungan mikropopla­stik. Salah satu penyebabny­a diduga berasal dari limbah laundry dan sisa cucian dari mesin cuci. ’’Kami sejak lama mengimbau warga, terutama pemilik laundry,’ ucapKepala DLH Eko Agus Supiadi kemarin (16/12).

Menurut dia, limbah tersebut bukan dari pihak industri, melainkan warga. Terutama usaha laundry. Sebab, mayoritas limbahnya dibuang langsung ke sungai. Padahal, aktivitas itu dilarang. Saat menggunaka­n mesin cuci, serat halus pakaian ikut terlepas. ’’Dengan tambahan detergen, serat halus dari nilon mudah lepas,’’ paparnya.

Warga diimbau membuat IPAL. Sebelum air cucian itu dibuang, limbah lebih dulu melewati tiga tabung yang memiliki peran khusus. Salah satunya menghilang­kan zat mikropopla­stik. ’’Sudah 6 bulan lalu tim turun ke lapangan,’’ jelasnya.

Tim tersebut, lanjut dia, mendatangi rumah warga. Termasuk para pemilik usaha laundry. Mereka bertugas memberikan imbauan ke warga untuk membuat IPAL. Selain itu, seminggu sekali masyarakat diberi pelatihan terkait pembuatan IPAL. Tujuannya, menekan pencemaran kali di Surabaya. ’’Jika air sudah terpapar zat berbahaya, dikhawatir­kan berimbas pada populasi yang ada di dalamnya,’’ katanya.

Untuk mengontrol kualitas air, kata Agus, DLH juga rutin mengambil sampel. Uji kualitas air itu biasanya dilakukan di lokasi yang dianggap rawan pencemaran. Misalnya, di sepanjang sungai Karang Pilang–Gunungsari. Dengan begitu, pihak DLH bisa segera mengambil langkah pencegahan dan penindakan.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? MEMATIKAN HABITAT DI AIR: Seorang warga membuang sampah di Kali Suroboyo di Gunungsari kemarin. DLH sudah melarang warga untuk melakukan tindakan tersebut.
DIPTA WAHYU/JAWA POS MEMATIKAN HABITAT DI AIR: Seorang warga membuang sampah di Kali Suroboyo di Gunungsari kemarin. DLH sudah melarang warga untuk melakukan tindakan tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia