Jawa Pos

Pelaksanaa­n Pembanguna­n Mulai Oktober

Akhir Tahun, RPH dan Parkir MPP Sulit Rampung

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Anggota komisi C M. Nizar hanya gelenggele­ng ketika melihat pembanguna­n Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Krian kemarin. Penyebabny­a, pengerjaan gedung tersebut masih jauh dari kata sempurna. Padahal, akhir tahun seluruh proyek harus selesai.

Tahun ini ada tiga item pembanguna­n di RPH Krian. Yaitu, drop zone (tempat menurunkan hewan yang akan disembelih), ruang karantina hewan, dan cold storage. Total anggaran yang dialokasik­an mencapai Rp 13,9 miliar.

Berdasar pengamatan, ruang karantina hewan belum tuntas dibangun. Pekerja baru sebatas mendirikan tiang-tiang bangunan. Tampak material besi masih tergeletak. Belum dipasang. ”Ini masih 50 persen,” keluh Nizar.

Politikus Golkar itu pesimistis proyek RPH Krian tuntas akhir tahun. Sebab, tenggat pembanguna­n 14 hari lagi. ”Saya tidak yakin selesai,” ujarnya. Proyek RPH Krian sejatinya dirancang sejak dua tahun lalu. Pemkab berencana membangun RPH modern.

Selain RPH, pembanguna­n di area Mal Pelayanan Publik (MPP) juga belum rampung. Tahun ini pemkab berencana menambah fasilitas parkir di tempat itu. Berdasar pengamatan kemarin, pekerja masih membangun tembok. Area parkir belum dipasangi paving. Nizar mengatakan, pembanguna­n tempat parkir MPP harus dikebut. Sebab, jumlah pengunjung MPP terus bertambah. ”Seharusnya fasilitas parkir dibangun sejak gedung dibuka,” tuturnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Cipta Karya dan

Tata Ruang (Perkim CKTR) Sulaksono menuturkan, pembanguna­n fisik terus berjalan. Meski pembanguna­n itu berjalan lambat, dia optimistis akhir tahun tuntas. ”Kontraktor sudah menyanggup­i kontrak kerja. Artinya, akhir tahun harus selesai,” katanya.

Dia mencontohk­an pembanguna­n RPH Krian. Keterlamba­tan pembanguna­n disebabkan proses lelang. ”Baru dibangun Oktober. Sama seperti MPP,” terang dia.

Mantan kepala badan perencanaa­n pembanguna­n daerah (bappeda) itu mengatakan, pengerjaan bangunan berbeda dengan jalan. Gedung bisa selesai cepat. Sebab, pengerjaan­nya tidak diganggu pengguna jalan.

Di bagian lain, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin meminta pembanguna­n tuntas akhir tahun. Seluruh kontraktor harus mempercepa­t pembanguna­n.

Cak Nur –sapaan akrab Nur Ahmad– menyatakan, memang ada penambahan waktu pengerjaan. Proyek yang tidak selesai akhir tahun diberi tambahan waktu 50 hari. Konsekuens­inya, kontraktor didenda. Besarnya seperserib­u nilai proyek. Denda dibayar tiap hari. ”Namun, kami meminta pembanguna­n selesai tepat waktu,” kata dia.

 ?? DIMAS MAULANA/JAWA POS ?? BISA DIPERPANJA­NG 50 HARI: Pekerja masih mengerjaka­n areal parkir dan taman di Mal Pelayanan Publik (MPP) kemarin. Pembanguna­n proyek tersebut ditargetka­n selesai akhir tahun.
DIMAS MAULANA/JAWA POS BISA DIPERPANJA­NG 50 HARI: Pekerja masih mengerjaka­n areal parkir dan taman di Mal Pelayanan Publik (MPP) kemarin. Pembanguna­n proyek tersebut ditargetka­n selesai akhir tahun.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia