Sampaikan Pesan Jangan Pacaran di Taman
SURABAYA, Jawa Pos – Orang tua Jerome bingung saat sang anak membawa pulang gadis cantik berpakaian putih. Namanya Fiona. Dia dan Jerome sepakat berpacaran setelah bertemu di taman. Saat Fiona ditanyai rumahnya di mana, jawabannya membuat orang tua Jerome curiga akan asal usul perempuan tersebut. ’’Rumah saya di pohon besar di Taman Flora,’’ jawab Fiona.
Jerome pun kebingungan. ’’Tapi, kan di pohon besar di taman enggak ada rumah sama sekali, Fiona,’’ ucap Jerome. Orang tua Jerome kembali bertanya kepada calon menantu mereka itu. ’’Kalau umur kamu sekarang sudah berapa?’’ tanya ibu Jerome. Fiona pun menjawab bahwa umurnya sudah 150 tahun, lantas terkikik-kikik. ’’Aku ini adalah kuntilanak yang menunggu taman itu,’’ ujarnya dengan suara melengking, kemudian mencekik leher Jerome.
Kisah tersebut adalah naskah ludruk Misteri Cinta yang dipentaskan oleh Ludruk Marsudi Laras di Taman Flora, Minggu (15/12). Para pengunjung taman di Jalan Bratang Binangun itu mendapatkan hiburan spesial. Yakni, pertunjukan ludruk dengan cerita yang mudah dicerna dan guyonan yang renyah.
Dari kisah cinta Jerome dengan hantu yang kandas itu, sebenarnya isu yang ingin diangkat justru terletak pada setting-nya. Yakni, taman. Hartatok, penulis naskah sekaligus sutradara ludruk Misteri Cinta tersebut, menjelaskan bahwa dia menyisipkan pesan agar taman itu tidak dibuat sebagai tempat pacaran.
’’Tapi, untuk bermain bersama teman, keluarga, bahkan diskusidiskusi anak muda. Kalau ada yang pakai untuk hal-hal negatif seperti Jerome dan teman-temannya yang pacaran di taman, akhirnya yang marah bukan cuma manusia, melainkan juga makhluk halus yang menunggu di tempat itu,’’ jelas Tatok, panggilan akrab Hartatok.
Selain itu, ludruk yang ditampilkan tidak mengikuti pakem. ’’Terutama bahasanya. Pakemnya biasa ada bahasa Jawa ngoko dan krama. Tapi, ini bahasa-bahasa pasaran,’’ terangnya. Hal itu diterapkan karena dia ingin mengenalkan ludruk lebih dulu kepada masyarakat. ’’Jadi, biar bisa diterima dulu,’’ katanya.
Menurut dia, digelarnya ludruk di tempat outdoor penuh dengan tantangan.Timharusbekerjasamauntukbisa menampilkanyangterbaikagarpenonton mau melihat.