Putusan Komdis Menyakiti Persipura
SIDOARJO, Jawa Pos – Persipura Jayapura benar-benar kaget dengan putusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang menyatakan tim Persipura Putri kalah oleh PS Tira Persikabo Putri dalam laga semifinal Liga 1 Putri. Bagi tim asal Papua tersebut, putusan itu tak berdasar dan justru melanggar regulasi yang selama ini dibuat organisasi sepak bola internasional FIFA yang merupakan induk PSSI.
”Aneh rasanya. Apalagi, aturan pertandingan yang dijadikan dasar itu merupakan aturan yang baru dibuat saat kompetisi sudah jalan,” kata Manajer Persipura Rudy Maswi saat ditemui selepas laga Persipura kontra Barito Putera di Gelora Delta, Sidoarjo, kemarin sore (16/12).
Sebagaimana tim Persipura yang bermain di Elite Pro Academy, Persipura Putri merupakan bagian integral dari Persipura yang bermain di Liga 1. Putusan Komdis PSSI pun sangat menyakitkan bagi seluruh komponen Persipura. Putusan tersebut dianggap mencederai semangat fair play.
Dalam putusan yang dilansir laman resmi PSSI kemarin, komdis menyatakan Persipura Putri kalah WO 0-3 dari PS Tira Persikabo Putri dalam laga semifinal kedua. Komdis menilai Persipura melanggar pasal 13 ayat 1 jo pasal 67 ayat 2 Regulasi Liga 1 Putri. Persipura dianggap menolak melakukan babak adu penalti dan tidak mengakui surat dari PSSI tentang penentuan semifinal dan final Liga 1 Putri. Dalam surat PSSI tertanggal 4 Desember 2019 disebutkan, jika didapatkan hasil yang sama dalam semifinal leg 1 dan 2, penentuannya lewat babak adu penalti dan tidak mempertimbangkan gol tandang.
Aturan PSSI itulah yang dirasa aneh oleh Persipura. Sebab, aturannya baru terbit setelah leg pertama berlangsung. Semifinal leg pertama yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada 1 Desember 2019, Persipura menang 5-4. Sementara itu, leg kedua yang digelar di Stadion Cenderawasih, Biak, PS Tira Persikabo menang 2-1. Agreget pun berimbang 6-6. ”Kalau mengikuti aturan tentu Persipura menang gol tandang. Tapi, komdis malah menghukum kami berdasar aturan yang baru dibuat setelah leg pertama. Ini kan aneh,” tegas Rudy Maswi.