Jawa Pos

Najib Razak Dituduh Bantai Model

-

KUALA LUMPUR, Jawa Pos – ”Ayah saya bukan pembunuh.” Kalimat tersebut menjadi pembuka unggahan Instagram Nooryana Najwa Najib. Putri mantan PM Malaysia Najib Razak itu tak terima ayahnya dikaitkan dengan pembunuhan Altantuya Shaariibuu pada 2006. Kasus tersebut kembali mencuat setelah salah satu pelaku, Azilah Hadri, mengajukan peninjauan kembali (PK) kasusnya.

Dalam dokumen pernyataan resminya untuk PK itu, Azilah mengklaim bahwa Najib yang memerintah­kan pembunuhan Altantuya. Dokumen setebal 32 halaman tersebut diserahkan 5 Desember lalu. Kebenaran klaim itu akan terungkap di persidanga­n. Pengadilan Federal kemarin (17/12) mengeluark­an jadwal dengar pendapat, yaitu pada 20 April 2020.

Azilah mengungkap­kan bahwa Najib memberikan perintah pembunuhan Altantuya secara eksplisit kepadanya dan koleganya, Sirul Azhar Umar. Saat pembunuhan terjadi, Azilah dan Sirul adalah anggota unit pasukan aksi khusus atau Unit Tindakan Khas. Tugas mereka adalah mengawal pejabat VVIP, salah satunya adalah Najib yang saat itu menjabat wakil PM.

Sirul saat ini berada di pusat detensi di Australia. Pada 2014 saat berstatus bebas dengan jaminan, dia melarikan diri ke Australia dan mengajukan suaka.

Saat itu, Najib memerintah­kannya untuk menangkap dan menghancur­kan Altantuya karena dia adalah mata-mata asing dan mengancam keamanan nasional. Azilah lalu bertanya kepada Najib apa yang dia maksud dengan tangkap dan hancurkan matamata asing. ”Dia (Najib, Red) menjawab dengan berkata tembak mati serta membuat gerakan seperti mengiris leher,” terang Azilah seperti tertuang di dokumen pernyataan­nya yang dikutip Malaysia Kini.

Azilah juga mengklaim bahwa Najib memintanya untuk menghancur­kan jasad Altantuya dengan bahan peledak guna menghilang­kan jejak. Mantan orang nomor satu di Malaysia itu juga memperinga­tkan Azilah bahwa Altantuya bakal mengaku sedang hamil.

Azilah sebelumnya tidak pernah

menuding Najib langsung sebagai dalang di balik pembunuhan tersebut. Namun, kini dia bersikap beda dan ingin mengungkap semua bukti di persidanga­n terbuka.

”Tujuan saya mengungkap bukti dan fakta material kasus ini bukan hanya karena saya merasa dikhianati oleh kelompok tertentu, tapi juga untuk mengungkap kebenaran atas apa yang terjadi di pembunuhan Altantuya,” ungkap Azilah. Tidak diungkapka­n dengan pasti siapa kelompok yang dimaksud Azilah.

Najib selama ini terus mengklaim bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan Altantuya. Namun, pada Januari Burmaa Oyunchimeg mengungkap­kan di Pengadilan Tinggi Shah Alam

bahwa dirinya pernah melihat foto Altantuya, Najib, dan Abdul Razak sedang bersama di Paris. Burmaa adalah sepupu Altantuya.

Mantan polisi Balasubram­aniam Perumal juga pernah memberi pernyataan yang memberatka­n. Pria yang dikenal dengan sebutan PI Bala itu dulu dipekerjak­an Najib sebagai penyidik pribadinya. Juni 2008, dia menandatan­gani pernyataan yang mengklaim bahwa Najib juga punya hubungan asmara dengan Altantuya. Sehari kemudian, dia menarik pernyataan tersebut dan meninggalk­an Malaysia.

Najib tak tinggal diam dengan seluruh tudingan Azilah. Senin (16/12) dia mengeluark­an pernyataan bahwa semua tudingan Azilah adalah palsu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia