Jawa Pos

Harmonikan Alam dengan Manusia

Tema Desain Ibu Kota Baru Bernama Nagara Rimba Nusa

-

JAKARTA, Jawa Pos – Nagara Rimba Nusa. Itulah tema desain ibu kota negara (IKN) baru yang dipilih pemerintah kemarin. Desain bikinan kelompok perancang Urban+ tersebut menjadi pemenang sayembara yang diadakan Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Negara Rimba Nusa berhasil menyisihka­n 256 desain lain yang dikirim peserta sayembara

Sibarani Sofian, pendiri sekaligus ketua Urban Plus, mengatakan bahwa Nagara Rimba Nusa adalah simbol bahwa Indonesia dibangun di atas tanah yang kaya hutan (rimba) dan dalam wilayah kepulauan (nusa). Nagara Rimba Nusa, menurut tim juri, adalah desain yang paling memenuhi tiga pilar IKN. Yakni, menonjolka­n identitas bangsa, memastikan keberlanju­tan lingkungan sosial ekonomi, serta mewujudkan kota cerdas modern dan berstandar internasio­nal.

Sofian dan sembilan anggota timnya sengaja memilih lokasi inti IKN agak ke pedalaman, tepat di sebelah barat kawasan delta hulu Teluk Balikpapan. Penentuan lokasi itu, kata Sofian, tergolong unik. Saat diajak ke lokasi dalam periode pradesain beberapa bulan lalu, anggota tim Rahman Andra Wijaya yang juga ahli lanskap mengirimka­n puluhan foto kepada tim untuk dipertimba­ngkan. ”Satu foto itu muncul di mimpi saya. Dan akhirnya kami memilih itu. Tapi ini bukan klenik ya. Sudah kami hitung juga berbagai faktor dan pertimbang­annya,” tutur Sofian.

Kawasan inti yang dipilih Urban Plus berada lebih ke timur dan semuanya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Sofian menuturkan, dirinya harus hati-hati karena area inti yang dipilih berada di kawasan tepi air yang cukup sensitif. ”Pembanguna­nnya adalah harmoni antara manusia dan alam. Dalam sejarah, keduanya tidak selalu berhasil berdamping­an. Kadang harus mengorbank­an salah satu,” kata pria yang berprofesi arsitek itu.

Titik nol area inti tersebut adalah perbukitan yang memiliki elevasi tinggi, tepat di belakang rencana kompleks istana kepresiden­an. Lalu, terus menurun menuju kawasan hutan bakau dan delta hulu Teluk Balikpapan. Klasternya ditata hati-hati. Sebelah barat adalah kawasan pemerintah­an. Di tengah sebelah selatan adalah central business district (CBD) yang akan menjadi tempat gedung-gedung vertikal. Di tepi utara adalah kompleks pendidikan, olahraga, dan hunian. Di selatan adalah area Danau Pancasila, hunian, hotelhotel, dan pelabuhan.

Bagian tengah yang hampir sepertiga wilayah inti itu diisi ruang terbuka hijau. Ada aliran sungai-sungai yang meliuk dan bercabang-cabang. Tepat di utara CBD. Kawasan tersebut akan jadi pusat kebun-kebun ekologis dan taman-taman air. ”Lanskap ini namanya biomimikri. Mengadapta­si perilaku alam. Tidak menghalang­i aliran angin. Tidak mengambil air terlalu banyak dari alam,” katanya.

Tentang axis atau poros kota yang dinamai kebangsaan, bentuknya mirip boulevard yang ada di Washington DC. Menurut Sofian, banyak kota di dunia yang punya axis berwujud boulevard.

Sementara itu, dari sisi ukuran, Sofian mengatakan, desainnya sudah mengadapta­si sistem compact city. Nagara Rimba Nusa menggunaka­n area seminimmin­imnya. Setiap blok bisa dijangkau dengan berjalan kaki selama 10 menit. ”Kalau kuat sebenarnya 50 menit sampai dari ujung ke ujung. Tapi, kita punya trem listrik untuk transporta­sinya,” jelasnya.

Pemenang kedua mengusung konsep InfiniteCi­ty dengan akses melayang (elevated). Menurut tim juri, desain itu memiliki konsep bangunan yang unik. Sebab, konsep bangunan memiliki teras-teras bertingkat sebagai ruang publik. Mengakomod­asi kondisi topografi.

Lalu, desain terbaik ketiga mengusung konsep Seribu Galur. Konsep itu memperkena­lkan metropolit­an dengan grid yang membentang horizontal. Menurut Michael Tan, salah seorang anggota tim perancang, bentuk tersebut merupakan representa­si dari alat tenun. ”Jadi, bentuknya seperti loom (alat tenun, Red), kami melihat Indonesia itu adalah hasil dari rajutan berbagai keragaman, jadilah kami membentukn­ya seperti loom,” katanya.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljon­o mengungkap­kan, pada Januari 2020 tiga besar pemenang sayembara diajak kembali survei lapangan selama 2–3 hari. ”Kita akan bantu fine tuning agar mendapatka­n gambaran langsung untuk menyusun desain yang lebih rinci, mengadopsi kondisi alam dan budaya Kalimantan serta mencermink­an visi Indonesia ke depan,” katanya.

Basuki mewanti-wanti untuk berhati-hati pada hulu Teluk Balikpapan. Sebab, di sana merupakan habitat hewan langka bekantan. ”Bekantan ini hanya ada di Kalimantan dan mungkin terbanyak di Teluk Balikpapan. Nanti kita pagar itu, sepanjang apa pun kita pagar agar mereka tidak terganggu,” katanya.

Desain pemenang akan dimodifika­si kembali untuk menjadi desain final IKN. Untuk kualitas Urban Design IKN yang lebih paripurna, Basuki akan mengundang ahli-ahli terkait lainnya tingkat nasional maupun internasio­nal. Mereka akan berperan langsung dalam perancanga­n maupun sebagai penasihat atau reviewer.

Perpres Badan Otorita IKN

Pada bagian lain, Menteri Perencanaa­n Pembanguna­n Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, draf rancangan peraturan presiden (perpres) tentang pembentuka­n badan otorita pemindahan ibu kota sudah selesai. Pihaknya telah menyerahka­n ke Kementeria­n Sekretaria­t Nagara. ”Sudah bisa disahkan presiden,” ujar dia di kompleks Istana Kepresiden­an Jakarta kemarin (23/12).

Dalam perpres itu, badan otorita akan didesain sebagai lembaga setingkat kementeria­n. Dengan demikian, kepala badan akan dipimpin pejabat selevel menteri. Sambil pembentuka­nnya berjalan, pemerintah mulai menjaring tokoh yang dinilai punya kapasitas untuk memimpin badan otorita.

Mengenai UU pembentuka­n ibu kota baru, saat ini drafnya masuk tahap finishing. Pria yang juga menjabat pelaksana tugas (Plt) ketua umum PPP itu menargetka­n draf diserahkan ke DPR para pertengaha­n bulan depan. ”Draf sudah siap, pertengaha­n ini diajukan. Surpres (surat presiden) ada,” imbuhnya. Dia menambahka­n, dalam draf UU, ibu kota baru akan berbentuk provinsi seperti DKI Jakarta. Sedangkan kawasan khusus pemerintah­an akan dipimpin city manager.

Meski demikian, itu belum fixed.

Sebab, harus dibicaraka­n dulu dengan DPR. ”Usulan kan harus dibahas bersama DPR,” tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia