Hoax, Minta Bantuan dan Siap Jadi Istri
PESAN dari seorang perempuan muda yang meminta bantuan untuk menebus darah dari PMI beredar cepat di media sosial kemarin. Apalagi pesan itu diakhiri dengan kesiapan sang perempuan menjadi istri bagi pria yang membantunya. Makin cepat saja pesan itu menyebar. Terutama di kalangan bapak-bapak.
”Aku nadzar demi allah rasulullah yang berkenan nulung anakku nebus darah di PMI, demi allah rasulullah aku bersedia jadi istrinya lahir batin. Inni khuntum minalz dzalimin Wa 085219354637. Ketemu langsung sekarang di RS dr Soetomo surabaya monggo,” begitu isi pesannya.
Jawa Pos menemukan informasi itu menggunakan capture status
Facebook dari akun Bundy Dewi. Tapi anehnya, ada beberapa akun yang mengunggah capture dengan foto anak berbeda. Ada yang menampilkan anak dengan banyak alat medis menempel di tubuhnya. Ada juga yang mengunggah seorang anak yang tangan kirinya terhubung slang infus.
Nomor WhatsApp yang dicantumkan dalam pesan itu sempat aktif kemarin. Dihubungi Jawa Pos pada pukul 15.23, dia merespons singkat pukul 15.28. Namun setelah itu, tidak pernah bisa dihubungi lagi. Baik menggunakan aplikasi WhatsApp maupun sambungan telepon.
Penelusuran menggunakan aplikasi Get Contact menunjukkan bahwa pengguna nomor itu adalah Sarie. Namun, nomor tersebut juga terdata disimpan dengan banyak nama oleh orang-orang lain (yang terhubung dengan Sarie). Jumlahnya mencapai 29 nama.
Contohnya, hermina, Tebus Obat, Jnd Smg, Sari, Mba Sari Butuh Obat, Mbak Mbak Hermina, Semarang Donor, Anake Sakit, Palu, Obat, dan sebagainya. Artinya, pengguna nomor di capture Facebook itu mengenalkan diri dengan banyak nama. Bahkan menyebarkan informasi tidak hanya di Surabaya. Tetapi, juga di
Semarang, Jawa tengah.
Sementara itu, Kepala Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya dr Pesta Parulian menegaskan bahwa informasi tentang permintaan menebus darah PMI yang berada di Rumah Sakit dr Soetomo itu hoax.
”Informasi itu sudah masuk ke Soetomo juga. Dari tempat tidurnya saja sudah bukan di Soetomo,” paparnya. Dia berpesan agar lebih cermat jika menerima informasi yang tidak jelas sumbernya. Pihaknya juga mengimbau untuk mewaspadai pesan-pesan yang berindikasi penipuan.
RSUD dr Soetomo mengklarifikasi tidak ada pasien yang meminta bantuan untuk menebus darah dari PMI. Foto tempat tidur pasien dalam pesan itu dipastikan bukan di RSUD dr Soetomo.