Jawa Pos

Ditunjuk Tak Berarti Tunduk

-

Dewas dianggap melemahkan KPK. Bagaimana tanggapan Anda?

Ya tunggu saja. Soalnya, kami belum kerja. Apakah kami menyandera atau kami semua bekerja, itu juga tergantung kasus-kasus yang dihadapi.

Banyak orang yang khawatir dengan independen­si dewas karena ditunjuk presiden?

Ditunjuk presiden tak berarti kemudian kami mengikuti presiden. Soalnya, prinsip utamanya kan profesiona­l dan independen.

Tapi, ada keharusan lapor presiden secara periodik?

Biasa saja. Laporan kan tidak berarti kemudian dipengaruh­i. Laporan kan karena pemerintah ini pegang duit, pemerintah­an ini bayar kami. Apa yang sudah kamu lakukan, apa yang sudah kamu kerjakan, ya biasa saja.

Dewan Pengawas (Dewas) KPK sudah terbentuk di tengah polemik dan rendahnya kepercayaa­n publik. Bagaimana dewas menyikapin­ya? Berikut wawancara wartawan

Soal izin penyadapan yang banyak dipersoalk­an, teknisnya bagaimana?

Itu nanti dalam pandangan saya, dilihat case per case. Kasus per kasus. Memang, salah satu tugas kami kan jangan sampai kemudian obral penyadapan. Karena itu, kami harus melihat setiap penyadapan itu. Tapi, kalau memang itu diperlukan, kenapa tidak? Tergantung kasusnya. Tidak dalam arti kasus tersebut ada sesuatu yang diinterven­si. Presiden sudah bilang nggak akan ada intervensi apa pun.

Bagaimana sinergisit­as dengan pimpinan KPK?

Ya nanti kami janjikan bersama supaya kami bisa bekerja dalam porsi masing-masing.

Apa pesan presiden? Apakah ada pesanan khusus untuk mengejar kasus tertentu?

Enggak. Bukan pesan sebenarnya. Presiden memberi gambaran persoalan negara kita ini. Presiden memberi gambaran betapa susahnya kita cari duit. Tapi, di sisi lain, betapa banyak kebocoran-kebocoran itu. Kebocoran dan hambatan itulah yang harus bisa dicari kalau itu karena persoalan korupsi.

 ?? M. ALI/JAWA POS ??
M. ALI/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia