Setelah Ditendang, lalu Jadi Sasaran Rasis
Daily
INSIDEN itu terjadi satu menit setelah wide attacker Tottenham Hotspur Son Heung-min diganjar kartu merah. Son diusir setelah menendang bek Chelsea Antonio Ruediger pada menit ke-62. Ruediger tiba-tiba menunjuk tribun. Ibu jari dan keempat tangannya mengatup-ngatup. Lalu, dia menunjuk telinganya. Setelah itu, dia membuat gestur tangan yang menggaruk ketiaknya.
’’Situasinya jelas. Toni (Ruediger, Red) mendatangi saya dan menginformasikan bahwa ada teriakanterikan rasisme kepadanya. Saya lalu mendatangi wasit dan wasit berlari ke tepi lapangan untuk mengabarkan apa yang terjadi kepada ofisial keempat,’’ kata kapten Chelsea Cesar Azpilicueta sebagaimana dikutip ESPN kemarin (23/12). ’’Kita harus bekerja keras melawan rasisme. Kejadian ini pun diinvestigasi agar tak terulang pada masa mendatang,’’ tambah Azpilicueta.
Pelatih Chelsea Frank Lampard kepada Football London membenarkan bahwa anak buahnya mendapat pelecehan secara verbal dari tribun. Lampard belum berbicara empat mata dengan bek timnas Jerman tersebut setelah kejadian di Tottenham Hotspur Stadium itu.
’’Kita semua akan menunggu proses investigasi berlangsung. Jika memang ditemukan fakta soal rasisme kepada pemain, hukuman seberat-beratnya harus diberikan kepada pelaku,’’ tutur Lampard.
Pada Juli lalu, Chelsea memberikan hukuman seumur hidup kepada salah seorang fansnya yang melakukan rasisme kepada wide attacker Manchester City Raheem Sterling. Tepatnya saat Chelsea menjamu City di Stamford Bridge pada 8 Desember 2018.
Ruediger melontarkan pandangannya dalam akun Twitter miliknya. Dia berharap pelaku rasisme kepadanya akan tertangkap dan dikenai sanksi. Menurut Ruediger, hal itu sangat mudah dilakukan mengingat ada banyak sekali kamera di stadion.